Daerah

Menabur Nilai, Menyemai Asa: Bimas Islam Membekali ASN Baru

Foto Kontributor
Immank Pakata

Kontributor

Kamis, 05 Juni 2025
...

Makale, (Humas Tana Toraja) ——– Dalam upaya meningkatkan etika pelayanan publik, serta penguatan wawasan kebangsaan, Seksi Bimas Islam Kemenag Tana Toraja mengadakan  Pembinaan dan Pembekalan kepada 61  ASN gabungan penyuluh dan staf yang baru saja di lantik menjadi PPPK, acara diselenggarakan pada Rabu, 04 Juni 2025  berlangsung di Aula Utama Kantor Kemenag Tana Toraja.Wajah-wajah penuh semangat menyambut amanah baru. Mereka adalah wajah-wajah dari generasi aparatur sipil yang dipanggil bukan sekadar untuk bekerja, tapi untuk melayani, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai luhur Islam dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Pembinaan di buka dengan sambutan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Tana Toraja H.Arifuddin, dalam sambutannya beliau mengutarakan bahwa pembekalan ini merupakan  prinsip moderasi beragama, etika pelayanan publik, serta penguatan wawasan kebangsaan. Sebuah ikhtiar agar para penyuluh agama tak hanya fasih dalam nasihat, tapi juga tangguh di lapangan. Karena di tengah dunia yang terus berubah, tantangan kehidupan umat tak bisa dijawab hanya dengan konsep, tapi dengan diaplikasikan di lapangan.

Pembekalan ASN ini di hadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja H.Usman Senong, beliau memberikan arahan kepada penyuluh mengenai pentingnya tugas penyuluh di lapangan terkait daerah binaan dan pemetaan potensi wilayah binaan.Di hadapan puluhan penyuluh, beliau menekankan pentingnya memahami secara mendalam wilayah binaan dan melakukan pemetaan potensi sosial-keagamaan di lapangan.

H.Usman Senong mengutarakan salah satu poin penting yakni di tengah tantangan kehidupan sosial masyarakat, mulai dari pluralitas budaya hingga dinamika keagamaan, wilayah binaan bukanlah sekadar peta. Ia adalah cermin dari realitas. Karena itu, pemetaan wilayah bukan hanya mencatat nama desa, tapi menggali denyut persoalan umat. Penyuluh diminta tidak hanya fokus pada ceramah rutin, tapi juga membangun dialog, menyusun strategi dakwah, dan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Terutama dalam merawat harmoni, memperkuat moderasi beragama, serta mendeteksi potensi konflik sejak dini.

Arahan ini bukan tanpa alasan. Tana Toraja, dengan kekayaan budaya dan keragaman keyakinan, membutuhkan pendekatan dakwah yang lembut, adaptif, dan berbasis data. “Jangan hanya datang menyapa, lalu pulang membawa laporan. Penyuluh harus hadir dengan hati, dengan data, dan dengan arah,” ujar beliau, tegas namun tenang

sebagai penutup dari pembekalan ini H.Arifuddin mengutarakan bahwa ASN bukan sekedar status, melainkan tanggung jawab. PPPK bukan sekadar pegawai, tapi pelayan umat. Dan penyuluh bukan sekadar penceramah, tapi penyejuk peradaban.

Dalam wajah ASN yang baru ini, kita titipkan harapan. Agar Islam hadir bukan dengan kekerasan, tapi dengan kelemahlembutan. Bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengilhami.(AS)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default