Menyambut 10 Muharram, Penyuluh Agama Islam Awangpone Gelar Zikir Dan Makan Bubur 7 Macam

Kontributor

Jaling-Kemenag Bone- Dalam
rangka memperingati Hari Asyura atau 10 Muharram 1447 H, Penyuluh Agama Islam KUA
Kecamatan Awangpone Kurniati Maria Ulfa, mengadakan Zikir dan doa bersama di
Masjid Nurul Ilahi Desa Jaling Kecamatan Awangpone. (Sabtu, 5 Juli 2025)
Acara yang dilaksanakan setelah
magrib ini dihadiri oleh Majelis Taklim Nurul Ilahi, Imam Desa Jaling serta
Pemerintah Desa Jaling, kegiatan zikir dan doa bersama ini bertujuan untuk
membersihkan jiwa dan meningkatkan kesadaran spiritual masyarakat, “kami
berharap dengan kegiatan zikir ini, menjadi asbab, dosa-dosa kita diampuni oleh
ALLah dan dihindarkan dari mara bahaya” ujar Kurniati Maria Ulfa
Setelah zikir dan doa bersama
para jamaah kemudian berkumpul untuk menikmati hidangan bubur 7 macam atau
dalam bahasa Bugis disebut “Buburu Pitunrupa”. Bubur 7 macam ini memiliki
rasa khas yang dibuat dengan menggunakan beras ketan, sejatinya bubur ini memiliki
makna dan sejarah yang mendalam yang merupakan Tafa’ulan dari kisah Nabi
Nuh As, sebagaimana dikisahakan, bahwa ketika nabi Nuh selamat dari banjir dan
berlabuh, beliau bersama dengan orang-orang yang menyertainya, merasa lapar
sedangkan perbekalan sudah habis, Nabi Nuh kemudian menyuruh para pengikutnya
untuk mengumpulkan sisa-sisa perbekalan, sehingga kemudian terkumpul sebanyak 7
biji-bijian. Selanjutnya Nabi Nuh membaca Basmalah pada biji-bijian yang
terkumpul tersebut dan memasaknya untuk kemudian disantap bersama, dan
peristiwa ini terjadi pada 10 Muharram (kisah ini ada dalam kitab I’anah
Thalibin).
Acara ini diharapkan dapat
menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk memperingati hari Asyura dengan
cara yang positif dan bermanfaat. Dengan demikian, masyarakat dapat
meningkatkan kesadaran spiritual dan kebersamaan dalam memperingati hari-hari
penting dalam kalender Islam. (Agus/Ahdi)