Daerah

Meriah, Kepala KUA Biringbulu Resmikan Mushalla Nurul Ainul Yaqin Di Jenetallasa

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Kamis, 28 Agustus 2025
...

Biringbulu (Kemenag Gowa). Warga Dusun Jenetallasa, Desa Borimasunggu, patut berbahagia. Mushalla Nurul Ainul Yaqin yang selama ini dinantikan akhirnya diresmikan penggunaannya oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Biringbulu, Muh Ali, Rabu (27/8/2025) malam. 

Mushalla ini berdiri megah atas prakarsa seorang putra asli Jenetallasa yang kini menjabat sebagai direktur utama salah satu perusahaan besar. Sebagai wujud bakti kepada tanah kelahirannya, ia membangun mushalla tersebut untuk kepentingan ibadah dan pembinaan keagamaan masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala KUA Biringbulu menegaskan pentingnya memakmurkan mushalla dengan berbagai kegiatan ibadah dan pendidikan Islam.

“Mushalla ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi amanah besar yang harus dijaga. Mari kita rawat, kita ramaikan dengan shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya. Jangan sampai hanya ramai saat peresmian, tetapi harus terus hidup setiap hari,” pesannya.

Puncak acara ditandai dengan doa bersama dan prosesi gunting pita di depan mushalla. Tepuk tangan dan sorak gembira warga mengiringi momen bersejarah itu, menandai Mushalla Nurul Ainul Yaqin resmi menjadi milik masyarakat Jenetallasa.

Dengan berdirinya mushalla ini, masyarakat kini memiliki pusat ibadah dan pembinaan umat yang representatif. Harapannya, Mushalla Nurul Ainul Yaqin menjadi cahaya iman, wadah pembentukan generasi Qur’ani, sekaligus simbol persatuan dan ukhuwah islamiyah di Desa Borimasunggu dan Kecamatan Biringbulu.

Peresmian berlangsung meriah, dihadiri tokoh agama, aparat desa, tokoh masyarakat, serta ratusan warga. Acara dimeriahkan dengan berbagai lomba keagamaan yang telah digelar sejak dua hari sebelumnya, seperti lomba tilawah, adzan, hafalan doa, dan ceramah remaja. Kehadiran lomba-lomba ini membuat suasana peresmian semakin semarak karena melibatkan antusiasme anak-anak hingga orang dewasa.

Tak hanya itu, panggung peresmian juga diwarnai dengan tarian tradisional empat etnis Sulawesi Selatan – Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja – yang ditampilkan secara bergantian. Tarian ini menjadi simbol keragaman budaya yang hidup rukun dan berdampingan di tengah masyarakat Biringbulu.(MA/OH) 



Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default