Daerah

Mondok Itu Pilihan, Bukan Pelarian : Memahami Makna Pendidikan Pesantren

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Kamis, 05 Juni 2025
...

Oleh : Nirwan Mubarak S.H, 

Penulis adalah Muhaffiz dan Koordinator Qismu Al-Lughah PPTQ An Nail Gowa

Bagi sebagian orang tua, memondokkan anak adalah keputusan berat. Ada air mata yang tumpah saat melepas, ada kekhawatiran yang menyesak dada. Tapi dibalik itu semua, ada harapan besar semoga anak menjadi pribadi yang berakhlak, mandiri, dan cinta agama.

Namun tak jarang, muncul bisikan-bisikan dari lingkungan : "Kenapa anaknya mondok? Nakal ya? Susah diatur? Enggak sanggup ngurus di rumah?".

Pandangan seperti ini menyederhanakan pesantren seolah-olah hanya tempat "rehabilitasi" anak. Padahal sesungguhnya, mondok itu bukan pelarian, tapi pilihan sadar penuh visi. 

Pesantren bukan sekadar tempat menghafal kitab dan Al-Qur’an. Di sana anak belajar disiplin, tanggung jawab, dan manajemen waktu sejak usia dini. Bangun subuh, berjamaah, mengaji, membersihkan lingkungan, hingga belajar mandiri mencuci pakaian sendiri semua menjadi bagian dari pendidikan karakter yang utuh.

Apa yang tidak sempat diajarkan di rumah karena keterbatasan waktu dan tenaga, dididik dengan konsisten di pesantren.

Orang Tua hebat bukan yang selalu dekat, tapi yang tahu kapan melepas. Melepas anak mondok bukan berarti menyerah. Justru di situlah letak keikhlasan tertinggi. Orang tua menyerahkan pendidikan anak kepada lingkungan yang menjaga adab dan akhlak. Di balik tembok pesantren, anak kita sedang ditempa. Mungkin ia menangis di malam pertama, tapi percayalah, ia sedang tumbuh lebih kuat, lebih sabar, lebih beriman.

Anak Mondok, Investasi Dunia Akhirat Tidak semua orang tua diberi kesempatan dan kekuatan hati untuk memondokkan anak. Tapi mereka yang berani memilih jalan ini, insyaAllah sedang menanam pohon kebaikan yang kelak berbuah panjang. Dalam doanya yang lirih sebelum tidur, dalam hafalan Qur’annya yang ia baca di pagi buta, ada pahala yang terus mengalir kepada orang tuanya.

Jadi, mari ubah cara pandang : 

Pesantren bukan tempat pelarian. Itu adalah pilihan terbaik untuk mendidik anak menjadi pemimpin yang tahu arah, berakhlak mulia, dan dekat dengan Rabb-nya.

Karena dunia ini bukan sekadar tempat tinggal, tapi tempat bekal. Dan pesantren adalah ladang terbaik untuk mulai menabur.

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default