Daerah

Optimalisasi ZIS Dan Penguatan UPZ: Kemenag Barru Dorong Sinergi Menuju Ekonomi Umat Yang Kuat

Jumat, 08 Agustus 2025
...

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., hadir dan memberikan arahan atau materi pada kegiatan Optimalisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta Penguatan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Kab. Barru bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Barru.

Kegiatan ini mengusung tema “Gerakan Cinta Zakat & Pemberdayaan Ekonomi Umat” dan berlangsung pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Aula PLHUT Kantor Kemenag Barru.

Turut hadir dalam kegiatan ini; AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy, Lc., M.A. selaku Pembina BAZNAS Kab. Barru sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulawesi Selatan, Ketua BAZNAS Kab. Barru, H. Abdullah Rahim, B.A., Wakil Ketua I BAZNAS, Sahabuddin Al Farid, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Barru, Kamarju, S.Hi., beserta jajaran staf, Para Ketua dan anggota UPZ tingkat Kecamatan se-Kabupaten Barru, Tim pelaksana dari BAZNAS Kabupaten Barru.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran UPZ dalam mengelola ZIS serta meningkatkan sinergi dalam memberdayakan ekonomi umat melalui zakat.

Dalam arahannya, Dr. H. Jamaruddin menegaskan bahwa Kementerian Agama memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan zakat yang profesional dan sesuai syariah. Ia menjelaskan bahwa Kemenag bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap BAZNAS dan UPZ untuk memastikan bahwa proses pengumpulan dan pendistribusian zakat berjalan sesuai regulasi yang berlaku. Selain itu, Kemenag juga berperan dalam merumuskan kebijakan serta pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan bagi seluruh pengelola zakat di Indonesia.

Lebih lanjut, Kakan Kemenag menekankan pentingnya pemberdayaan UPZ agar lebih optimal dalam mengelola ZIS. Ia menyebutkan bahwa Kemenag siap memfasilitasi kerja sama antara BAZNAS, UPZ, dan berbagai lembaga lain, termasuk instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan, guna meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat yang berbasis prinsip syariah dan regulasi yang berlaku.

Pada kesempatan itu pula dibahas mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh para pengurus UPZ, antara lain kompetensi manajerial, akuntansi, dan kemampuan digital. Hal ini penting untuk memastikan pengelolaan zakat dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel.

Selain itu, para peserta juga mendapatkan penguatan mengenai tugas dan fungsi UPZ, yang meliputi pengumpulan zakat, infak, dan sedekah; melakukan sosialisasi tentang zakat dan program BAZNAS; mendata para muzakki; menyetorkan hasil pengumpulan kepada BAZNAS; serta menyusun laporan keuangan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ketua BAZNAS Kabupaten Barru, H. Abdullah Rahim, B.A., menyampaikan bahwa zakat bukan hanya ibadah spiritual semata, tetapi memiliki peran penting dalam mengatasi kemiskinan, memperkuat solidaritas sosial, dan menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Zakat membersihkan jiwa dari sifat buruk seperti cinta berlebihan terhadap harta, sekaligus menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara si kaya dan si miskin. Dalam Islam, zakat merupakan solusi nyata bagi para mustahik sebagai harapan untuk keluar dari kemiskinan.

Namun, masih banyak muzakki yang belum memahami pentingnya zakat secara menyeluruh. Kesadaran masyarakat cenderung terbatas pada zakat fitrah, sementara zakat mal sering diabaikan. Bahkan, sebagian memilih menyalurkan zakat langsung ke masyarakat tanpa melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, karena kurangnya pemahaman tentang keutamaan zakat baik dari sisi dunia maupun akhirat.

Zakat sebagai ibadah mahdhah harus dijalankan sesuai syariat Islam, dan pengelolaannya wajib dilakukan oleh lembaga resmi yang memiliki amil zakat. Oleh karena itu, keberadaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tingkat kecamatan sangat penting sebagai perpanjangan tangan BAZNAS. UPZ bertugas menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), mendata muzakki dan mustahik secara berkala, serta menyusun laporan kegiatan dan keuangan secara transparan. Selain itu, UPZ juga bertanggung jawab dalam pembinaan dan pemberdayaan mustahik melalui program zakat produktif, dengan tetap menjaga amanah dan akuntabilitas.

Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten Barru, Sahabuddin Al Farid, menegaskan harapan agar ke depan ada kerja sama yang lebih baik antara semua pihak dalam pengelolaan zakat, baik dari sisi teknis pelaksanaan maupun bentuk dukungan lainnya. Dengan pengelolaan yang profesional dan sesuai syariat, zakat diyakini mampu berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

Dalam arahannya, AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy, Lc., berharap kegiatan hari ini semestinya menghadirkan lebih banyak peserta. Ia berniat ingin membantu para amil zakat dalam membantu pengumpulan zakat mengingat kondisi penerimaan zakat yang ia rasakan kian menurun. Rencananya selain memberikan wejangan dan materi ceramah untuk kembali menggiatkan semangat berzakat, H. Faried Wadjedy juga ingin adanya keputusan bulat yang dapat diambil dalam upaya-upaya pengumpulan dan penyaluran zakat sehingga para peserta yang hadir nantinya dapat bertanggungjawab penuh sesuai dengan keputusan yang seyogyanya diambil melalui pertemuan hari ini.

Ia juga ingin mendorong kolaborasi dan sinergi antar semua unsur penyelenggara zakat, baik dalam bentuk kemitraan maupun dalam hirarki kepemipinan. Baik itu Baznas dengan Kemenag Kab. Barru, atau Kepala Kantor Kemenag Kab. Barru dengan para Kepala KUA se-Kab. Barru. "Yang perlu diketahui kita ini adalah mujahid agama. Yang kita pikirkan dan kita lakukan tidak lain untuk mengangkat agama Allah Swt. Fisabilillah jangan dibatasi dengan pergerakan secara kekerasan atau militer saja", tambahnya.

Oleh karena itu setiap mereka yang berkorban, baik waktunya, hartanya, ilmunya, bahkan hidupnya dan segala tindakan untuk mengangkat, meninggikan, dan memperjuangkan, membela agama-Nya maka ia sedang syahid. Seorang pasukan dan seorang guru dengan niat baik atas nama-Nya, memiliki kesempatan mulia yang sama menjadi syahid di mata Allah Swt. "Pikiran kita, tenaga kita, kemampuan kita dicurahkan, ini bisa dibilang zakat, dan ini adalah bagian dari jihad," tegasnya menutup.

(Din/Arg)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default