PAIN PNS Sibulue Ikuti Kegiatan 3 In 1 Di Masjid Agung Bone

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Kamis, 29 Februari 2024
...

Watampone, (Humas Bone) – Penyuluh Agama Islam Non PNS (PAIN PNS) Kecamatan Sibulue melangkahkan kaki menuju Aula Masjid Al Markaz Al Ma’rif Bone dalam rangka memenuhi undangan 3 kegiatan sekaligus dalam satu hari (3 in 1) yakni Rapat Koordinasi Satgas Zakat yang digelar oleh Baznas Kabupaten Bone, Pembinaan Penyuluh Agama Islam Angkatan III dan IV Bimas Islam Kantor Kemenag Bone Tahun 2024, dan Pelatihan Metode Tasbih pada Selasa Siang (20/02/2024). Mereka dari Sibulue adalah Mariani, Bendahari, Nurpadilawati, dan Mardiana.

Rapat dihadiri oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama, Jamaris, Zainal Abidin dan Rusmin Igho dari Baznas Bone,Kepala Sub Bagian TU Kantor Kemenag Bone, Ahmad Yani, Kepala Seksi Bimas Kemenag Bone, M. Yunus,  dan  para Kepala KUA dan Penyuluh Non PNS Se-Kecamatan Sibulue.

Dalam Sambutannya Jamaris mengungkapkan pentingnya peran Penyuluh dalam mensosialisasikan zakat dimasyarakat. Penyuluh memiliki tugas dalam membangun kepercayaan masyarakat bahwa  Baznas  sebagai lembaga zakat yang resmi dan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditambahkannya pula bahwa Penyuluh adalah sosok yang memiliki intensitas dan frekuensi pertemuan yang lebih banyak dengan masyarakat, olehnya itu Penyuluh Agama berpotensi besar menggalang dana masyarakat (muzakki) untuk disalurkan kepada mustahik.

Pada hari itu juga, diumumkan jumlah capaian peroleh Satgaz Zakat dari Penyuluh Agama sepanjang tahun 2023. Beruntung Sibulue menempati urutan pertama pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah sebanyak Rp 72.840.700.

Rusmin Igho menyampaikan apresiasi kepada semua pengumpul zakat dari Penyuluh Agama Islam yang jika ditotal dari 27 kecamatan mencapai ratusan juta rupiah. Melalui pembinaan Penyuluh tersebut, diharapkan pula Penyuluh Non PNS tetap semangat menjalankan tugas termasuk mensosialisasikan dan mengumpulkan zakat dari masyarakat lokasi penyuluhan.

Setelah Azar, mereka melanjutkan menerima materi penerapan Metode Tasbih dalam memberantas buta aksara Al Qur’an. Mereka mengikuti materi yang menyenangkan tersebut dengan sungguh-sungguh agar bisa ditrasfer juga ilmunya ke masyarakat terutama objek binaan masing-masing. (Mariani/Ahdi)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default