Parepare Tepis Isu Intoleransi, Peringatan HUT Dewa Kwang Kong Jadi Simbol Kerukunan

Kontributor

Parepare, (Kemenag Parepare) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 Dewa Kwang Kong di Klenteng Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi momen penting dalam menegaskan semangat toleransi dan persaudaraan lintas agama di kota ini.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri berbagai unsur,
mulai dari Kementerian Agama Kota Parepare, Pemerintah Kota Parepare, Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Camat Bacukiki, serta perwakilan dari berbagai
organisasi keagamaan. Sebanyak 22 bus peserta dari Kota Makassar turut hadir
memadati lokasi acara.
Ketua Panitia, Sony, dalam laporannya menyampaikan bahwa
peringatan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga bentuk
penghormatan terhadap nilai-nilai kesetiaan dan kejujuran yang
direpresentasikan oleh sosok Dewa Kwang Kong.
"Kwang Kong adalah simbol integritas, dan kami ingin
mengajak semua pihak meneladani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
bermasyarakat," ujarnya, Jumat, 18 Juli 2025
Ketua FKUB Kota Parepare, H. Zainal Arifin, juga menegaskan
bahwa isu intoleransi yang sempat mencuat di media tidak mencerminkan realitas
sosial masyarakat Parepare. "Kami hidup rukun. Tiap tahun bahkan Klenteng
ini mengadakan acara buka puasa bersama bekerja sama dengan GP Anshor,"
jelasnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Parepare
menyampaikan bahwa Kota Parepare adalah rumah besar untuk semua agama.
"Kita rawat keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai perbedaan yang memecah. Dewa Kwang Kong, yang sangat dihormati umat Konghucu, menjadi simbol kebajikan yang kita junjung bersama,” tegasnya.
Apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini juga datang
dari Kasubbag TU, H. Syaiful Mahsan yang hadir mewakili kepala kantor.
“Kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu even dalam
upaya meningkatkan semangat kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama di Kota
Parepare. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang diikuti
tokoh-tokoh agama di Kota Parepare,”ujarnya.
Walaupun kegiatan ini dilaksanakan dan dihadiri ratusan umat Konghucu tapi panitia meminta perwakilan FKUB yang beragama Islam untuk memimpin doa.
Kegiatan ini menandai bahwa Parepare tetap berdiri sebagai kota inklusif yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan, toleransi, dan keberagaman agama. Acara berlangsung lancar, penuh khidmat, dan sarat makna persatuan.(Fikar/Wn)