Makassar (Kemenag Makassar) – Pegawai Kementerian Agama Kota Makassar yang beragama Hindu ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka menyambut Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Makassar. Rangkaian kegiatan ini dimulai dari Ngayah (bergotong royong) dalam menyiapkan sarana dan prasarana, terutama dalam persiapan ritual untuk menyambut Hari Raya Suci Nyepi.

Kegiatan keagamaan ini diawali dengan Matur Piuning dan Metanding Banten pada 26 Maret 2025, yang kemudian dilanjutkan dengan Nuur Tirta serta Nedunang Ida Batara. Kwgiatan selanjutnya adalah pelaksanaan ritual Melasti di Pantai Akkarena, sebuah prosesi penyucian diri dari segala hal negatif. Setelah Melasti, dilaksanakan ritual Ngelinggihang Ida Batara di Pura Giri Natha Makassar dan Pura Agung Cakra Buana pada Kamis, 27 Maret 2025.

Pada Jumat, 28 Maret 2025, para pegawai Kemenag Kota Makassar kembali berpartisipasi dalam Tawur Agung Kasanga bersama Banjar Hindu Dharma Makassar. Ritual ini kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama di Pura Giri Natha sebelum memasuki Catur Brata Penyepian yang dimulai tepat pada Sabtu, 29 Maret 2025. Catur Brata Penyepian mencakup ( Amati Karya , Amati Geni, Amati Lelungan , dan Amati Lelanguan ).

Salah satu pegawai Kemenag Kota Makassar, I Gst Ayu UIK Astuti, menyampaikan bahwa perayaan Nyepi bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sebagai momentum refleksi diri. *“Nyepi adalah waktu untuk kembali ke dalam diri, merenungkan makna kehidupan, serta memperkuat hubungan dengan Tuhan dan sesama. Dengan keterlibatan pegawai Kemenag dalam prosesi ini, kami berharap dapat mempererat kebersamaan dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman,”* ujarnya.

Kementerian Agama Kota Makassar turut memberikan dukungan terhadap kegiatan keagamaan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman di Indonesia. Dengan semangat *Manavaseva, Madavaseva untuk Indonesia Emas 2045*, diharapkan perayaan Nyepi ini semakin memperkokoh moderasi beragama dan toleransi antarumat beragama di Kota Makassar.