Penyuluh Agama Islam Kabupetan Sidrap Dibekali Pengetahuan Tentang E-Kinerja BKN Dalam Orientasi Dan Bimtek
Kontributor
Pangkajene (Kemenag Sidrap) - Sebanyak 34 ASN Penyuluh Agama formasi tahun 2024 dari seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Sidenreng Rappang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan E-Kinerja pada Selasa (8/7/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Nusantara Cafe Sidrap dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam pengelolaan kinerja berbasis digital.
Bimtek ini diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW IPARI) Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bentuk dukungan terhadap penyuluh baru agar lebih siap secara administrasi dan teknis dalam melaksanakan tugas sebagai aparatur negara.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Islam (Kasi Bimas Islam), H. Abd. Rahim, Ketua PW IPARI Sulawesi Selatan, Usman Ahmad serta Pengurus, Ketua Pengurus Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang beserta pengurus.
Kasi Bimas Islam dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman dan penguasaan E-Kinerja sebagai bagian dari profesionalitas ASN. “Sebagai ASN baru, penyuluh harus mampu menyesuaikan diri dengan sistem digital. E-Kinerja ini bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga bentuk pertanggungjawaban terhadap kinerja,” ujar H. Abd. Rahim
Ketua PW IPARI Sulawesi Selatan, Usman Ahmad mengatakan penyuluh agama islam sebagai garda terdepan Kementrian Agama, diharapkan bisa memberi pengaruh positif ke warga, dan bisa memberi bimbingan yang bermanfaat.
“Jadilah Penyejuk, bagaiamana penyuluh agama dapat menenangkan masyarakat dan tidak memponis masyarakat,” ujarnya
Materi disampaikan oleh PW IPARI Prov. Sulawesi Selatan yang memaparkan secara rinci teknis penyusunan E-Kinerja. Mulai dari tugas jabatan dan fungsi penyuluh agama, penetapan target kerja, pelaksanaan kegiatan, hingga proses pelaporan kinerja dijelaskan secara sistematis dan aplikatif.
Dengan adanya bimtek ini, para penyuluh diharapkan tidak hanya andal dalam bertugas di lapangan, tetapi juga semakin cakap dalam pengelolaan administrasi kinerja secara digital, sesuai tuntutan sistem birokrasi modern.(Inna/Ah)
