Penyuluh Agama Sinjai Barat Imbau Majelis Taklim Tak Hanya Mengaji, Tapi Juga Berdonasi
Kontributor
Sinjai (Kemenag Sinjai) --- Majelis Taklim di Kecamatan Sinjai Barat diminta memperluas fungsinya dari sekadar tempat belajar keagamaan menjadi pelopor aksi sosial. Himbauan ini disampaikan Penyuluh Agama Islam (PAI) Sinjai Barat saat Majelis Taklim Saadatuddarain dan Majelis Taklim Nur Huda menggelar pengajian gabungan di Masjid Jami’ Desa Botolempangan, Selasa (11/11/2025).
Aksi sosial seperti berdonasi, santunan anak yatim, dan uluran tangan kepada yang membutuhkan diharapkan menjadi kegiatan yang melengkapi fungsi utama majelis taklim dalam mengaji dan belajar agama.
Kegiatan pengajian yang merupakan kali kedua dilaksanakan PAI Kecamatan Sinjai Barat ini bertempat di Masjid Jami’ Saadatuddarain, Dusun Rumpala, Desa Botolempangan. Materi yang diangkat adalah penguatan kelembagaan majelis taklim.
Burhanuddin, salah satu Penyuluh Agama, menjelaskan esensi majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal Islam.
“Majelis Taklim berfungsi sebagai tempat belajar-mengajar dan mengkaji ilmu keagamaan,” ungkapnya, seraya menjelaskan bahwa secara etimologi, Majelis berarti tempat berkumpul dan Taklim berarti pengajaran.
Lebih lanjut, ia menekankan fungsi majelis taklim untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam, serta membina sumber daya manusia dalam aspek keimanan dan akhlak mulia.
“Yang terpenting, majelis taklim bersifat fleksibel dan terbuka, tidak terikat oleh batasan usia, strata sosial, atau waktu penyelenggaraan yang kaku,” tegasnya.
Selain penguatan kelembagaan, pesan moral juga disampaikan oleh Burhanuddin.
“Lewat pengajian ini, saya sampaikan agar marilah kita senantiasa berbuat yang terbaik dalam keluarga, selaraskan antara perkataan dan perbuatan,” tambahnya.
Sementara itu, Penyuluh Agama, Rizal, mempertegas ajakan untuk bertindak sosial. Ia menyatakan bahwa tujuan duduk di majelis taklim tidak hanya mendengarkan ceramah dan mengaji.
“Kita juga bisa melakukan kegiatan sosial seperti membantu sanak keluarga yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan,” ucap Rizal.
Ia berharap aksi sosial menjadi bagian integral dari kegiatan majelis taklim. “Lewat santunan anak yatim dan aksi sosial yang berdampak, itu juga yang kita harapkan,” tutupnya.
Pengajian tersebut dihadiri oleh Staf KUA Kecamatan Sinjai Barat, Imam Desa Botolempangan, pengurus Masjid Jami’ Saadatuddarain, serta anggota Majelis Taklim Saadatuddarain dan Majelis Taklim Nur Huda. (Ichal/SR)