Peringati 79 Tahun Tragedi 40.000 Jiwa, Kasi Pontren Panjatkan Doa Untuk Para Syuhada
Kontributor
Makassar (Kemenag Makassar) — Peringatan 79 Tahun Tragedi Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan kembali digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan rakyat yang gugur dalam peristiwa kelam 1946–1947. Kegiatan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan ini berlangsung di Museum Korban 40.000 Jiwa, Jalan Langgau, Kota Makassar, dengan dihadiri berbagai unsur pemerintah dan masyarakat. Upacara dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan sebagai pembina upacara.
Pada kesempatan tersebut, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Makassar, Hasan Pinang, mendapat tugas memimpin doa. Dalam munajatnya, ia memohonkan tempat yang mulia bagi para korban dan pejuang yang wafat sebagai syuhada bangsa. Ia juga menekankan pentingnya generasi saat ini untuk terus bersyukur, mengenang jasa pahlawan, serta melanjutkan cita-cita perjuangan dengan akhlak kuat dan amanah, seraya mengutip pesan, “inna khayra man istajarta al-qawiyyu al-amīn” — sebaik-baik generasi adalah yang kuat dan dapat dipercaya.
Peringatan ini menjadi momen refleksi bersama atas sejarah kelam ketika lebih dari 40.000 jiwa rakyat Sulawesi Selatan menjadi korban kekejaman pasukan khusus Belanda di bawah komando Westerling. Peristiwa tersebut terjadi dalam masa darurat militer (Staat van Oorlog en Beleg) yang memberi kewenangan luas kepada militer untuk melakukan tindakan represif.
Melalui kegiatan tahunan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mengenang tragedi tersebut, tetapi juga memperkuat semangat kebangsaan, persatuan, dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia berdiri di atas pengorbanan yang sangat besar dari rakyat, termasuk masyarakat Sulawesi Selatan.