Pesan Kakan Kemenag Untuk KUA Se-Kab. Barru: Penampilan, Program, Action
Kontributor
Barru, Kemenag Barru — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, H. Irman, S.Ag., M.Si., menegaskan tiga pilar pembenahan KUA se-Kabupaten Barru melalui konsep PPA: Penampilan, Program, dan Action, saat menghadiri Pertemuan APRI yang digelar pagi ini di Café 3 Dimensi, Mangempang (04/12/25). Konsep ini, menurutnya, adalah fondasi penting untuk memperkuat citra pelayanan KUA sekaligus mempertegas peran Barru sebagai kota santri.
Kegiatan yang diadakan oleh APRI tersebut menghadirkan seluruh Kepala KUA se-Kabupaten Barru maupun perwakilannya, serta turut dihadiri jajaran pimpinan Kemenag Barru: Kasi Penmad H. Syamsul Bahri, S.Ag., MA., Kasi Bimas Islam Dr. H. Muhlis Hakim, S.Pd.I., MM., dan Kasi PD Pontren Dr. H. Maqbul Arif, M.Ag. Suasana dialog berlangsung terbuka, penuh evaluasi, dan sarat gagasan untuk memperkuat pelayanan keagamaan di tingkat kecamatan.
Dalam laporan Ketua APRI, Muhammad Idris Sade, disampaikan bahwa Barru saat ini memiliki 14 orang penghulu, yang menurutnya masih mampu mengakomodasi rata-rata 16 pernikahan per bulan di seluruh kecamatan. Ia juga mengungkapkan bahwa sudah ada penghulu di Kab. Barru yang telah diusulkan naik pangkat ke jenjang Madya dan tinggal menunggu penyerahan SK resmi dalam beberapa hari ke depan. “Meskipun jumlah kami tidak banyak, alhamdulillah semua kegiatan masih bisa terlayani dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam, Dr. H. Muhlis Hakim, menekankan pentingnya optimalisasi program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang saat ini masuk dalam Prioritas Nasional (PN) dan berada dalam pengawasan langsung Menteri Agama. Ia mengingatkan agar seluruh kegiatan Bimwin tuntas tepat waktu dan tidak menyisakan anggaran. Ia juga mendorong KUA untuk berkolaborasi dengan penyuluh serta memanfaatkan masjid dan kantor desa sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan keluarga sakinah. “Sesuai arahan Bapak Kakan, KUA harus berbenah, terutama dari aspek kebersihan, kerapian, dan perencanaan program. Kita butuh rancangan yang jelas agar evaluasi berjalan tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam arahannya, Kakan Kemenag Barru, H. Irman, menekankan perubahan pola pikir dalam bekerja. Menurutnya, era sekarang tidak lagi menempatkan sekadar “berkantor” sebagai indikator kinerja, tetapi bagaimana setiap pegawai menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat. “Kita harus berpikir maju—bukan lagi bekerja hanya dengan duduk di kantor, tetapi menghadirkan manfaat bagi umat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Barru sebagai kota santri memiliki kekuatan spiritual yang harus tercermin pada perilaku, penampilan, dan etos kerja aparatur Kemenag. Dengan keberadaan pesantren besar seperti DDI Mangkoso dan banyak lembaga keagamaan lainnya, seluruh pegawai KUA disebutnya harus menjadi teladan di garis depan pelayanan. “Penampilan itu penting. Kantor harus bersih, indah, tertata, dan pegawainya tampil rapi serta sopan. Jangan sampai orangnya gersang, kantornya juga gersang,” tegasnya.
Selain penampilan, H. Irman meminta setiap KUA menyusun program keumatan yang konkret, bukan sekadar administratif. Salah satu yang ia gagas adalah ‘Kementerian Agama Safari Subuh Berjamaah’, sebuah program gerakan menuju penguatan syiar dan peningkatan kedekatan dengan masyarakat. Pegawai Kemenag diminta hadir menghidupkan masjid, menyampaikan program-program Kemenag, dan menjaga keberlanjutan kegiatan dakwah. “Kita ini pelopor. Kalau masjid kosong, siapa lagi yang mengisinya? Kita harus bergerak,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa pimpinan kantor akan dibagi sebagai dewan penasehat per kecamatan untuk menguatkan koordinasi.
Sebagai pilar terakhir, Action, H. Irman menegaskan bahwa seluruh penampilan baik dan perencanaan matang harus bermuara pada tindakan nyata. “Dengan penampilan yang baik dan program yang mantap, saya yakin action kita akan berdampak. Inilah yang harus kita tegakkan: Penampilan, Program, Action—PPA,” tutupnya.
Kegiatan APRI ini diharapkan menjadi momentum pembenahan pelayanan KUA di seluruh kecamatan, sekaligus memperkuat peran Kemenag Barru dalam menghadirkan layanan keagamaan yang lebih berkualitas, humanis, dan berdampak bagi masyarakat.(Arga)