Pesantren Mandiri, Umat Tangguh: Kakankemenag Makassar Hadiri Panen Raya Cabai Di Ponpes Darul Aman

Kontributor

Makassar (Kemenag Makassar)– Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, H. Irman, menghadiri kegiatan Panen Raya Cabai Rawit sebagai bagian dari Program Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Pesantren yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Jl. Ir. Sutami, Kecamatan Biringkanaya, Rabu 04 Juni 2025
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, serta Pimpinan dan civitas Pondok Pesantren Darul Aman. H. Irman hadir didampingi oleh Kasi PD Pontren Kemenag Kota Makassar, H. Hasan Pinang.
Panen raya tersebut merupakan implementasi nyata dari Asta Protas Menteri Agama, khususnya pada pilar Kemenag Berdampak, yang menekankan pentingnya pemberdayaan pesantren sebagai pusat pendidikan sekaligus penguatan ekonomi umat.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya berharap agar program ini dapat dimaksimalkan karena membawa manfaat luas bagi masyarakat.
“Program ini bukan hanya soal panen cabai, tetapi juga tentang membentuk jiwa wirausaha para santri. Ini akan menjadi bekal berharga saat mereka kembali ke tengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Dalam keterangannya, Kakankemenag H. Irmanmenegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata kemandirian pesantren yang menjadi bagian dari agenda besar Kementerian Agama.
“Kementerian Agama terus mendorong pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai agen pemberdayaan ekonomi umat. Ini sejalan dengan Asta Protas Menteri Agama Kemenag Berdampak, pemberdayaan pesantren Salah satunya adalah mendorong kemandirian pesantren melalui ketahanan pangan,” terang H. Irman di lokasi kegiatan.
Program ketahanan pangan dan ekonomi pesantren ini merupakan kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari Bank Indonesia, yang memberikan pelatihan dan pembinaan teknis kepada para santri.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pesantren bisa berkembang menjadi pusat pembelajaran yang terpadu antara ilmu agama, kewirausahaan, dan ketahanan ekonomi.