Daerah

Pokjawas PAI Maros Sukses Gelar Workshop Di Sembilan Zona: Ciptakan Modul Ajar Inovatif Berbasis Moderasi Beragama

Foto Kontributor
Ulya Sunani

Kontributor

Selasa, 22 Juli 2025
...

Maros (Kemenag Maros)-Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pokjawas PAI) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros sukses menggelar Workshop Pengembangan Modul Ajar Pembelajaran Mendalam, Berdiferensiasi berbasis Moderasi Beragama dari 17 Juni hingga 21 Juli 2025.

Kegiatan diikuti 337 guru PAI dari jenjang TK, SMP, SMA/SMK dengan rincian: 27 guru TK, 208 guru SD, 67 guru SMP dan guru PAI SMA/SMK sebanyak 35 orang. Jumlah ini merupakan 72 persen tingkat partisipasi dari total guru PAI di Kabupaten Maros.

Workshop, dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dan berfokus pada penyusunan modul ajar yang tidak hanya inovatif dan kontekstual, tetapi juga secara aktif mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama sebagai pilar utama pembentukan karakter siswa.

Tersebar di sembilan zona strategis Kabupaten Maros, kegiatan berlangsung di gedung Pusat Kegiatan Guru (PKG) Kecamatan Tanralili, gedung PKG Maros Baru, gedung PKG Camba dan gedung PKG Bantimurung. Selain itu, kegiatan juga berlangsung di aula Warkop Al-Fayyad, SDN 29 Marana, gedung PKG Mandai, dan SMAN 3 Maros serta di auditorium STAI DDI Maros.

Fasilitator kegiatan: Asgar, M.Pd.I  untuk materi Praktik Modul Ajar berbasis AI, Drs. H. Alimuddin, materi Moderasi Beragama, dan konsep pembelajaran mendalam disampaikan Muhammad Salman M.Pd.I.

Selanjutnya, La Ode Ahmad, M.Pd.I sebagai fasilitator materi pembelajaran berdiferensiasi, Burhan, M.Pd.I, materi struktur modul ajar 3 komponen, Hj. Hasnawiyah Muhammad, M.Pd.I, materi struktur modul ajar pembelajaran  mendalam versi Kemdikdasmen dan H. Kamaruddin, MA memfasilitasi materi sembulan nilai moderasi beragama.

Hasilnya, Guru PAI Semakin Kompeten

Sebanyak 75% peserta telah menunjukkan kemampuan untuk membuat modul ajar deep learning secara mandiri, sebuah indikator keberhasilan yang signifikan dalam transfer pengetahuan dan keterampilan dari workshop ini.

“Peserta menghasilkan modul ajar pembelajaran mendalam, berdiferensiasi berbasis moderasi beragama untuk semua kelas, semua tingkatan semester ganjil dan genap,” buka Asgar, fasilitator workshop, Selasa (22/7/2025).

“Evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan kegiatan, mayoritas peserta memberikan penilaian sangat baik terhadap relevansi dan kualitas materi yang disajikan, kompetensi dan gaya penyampaian narasumber/fasilitator, serta fasilitas dan logistik yang disediakan di setiap lokasi zona,” jelasnya.

“Manajemen waktu yang efektif juga turut berkontribusi pada kenyamanan dan kelancaran setiap sesi.”

Lebih lanjut, Asgar mengungkapkan bahwa peserta mampu tampil dan menjelaskan modul ajar yang telah mereka buat di hadapan sesama peserta dan fasilitator.

“Mereka tidak hanya mampu menyusun secara teknis, tetapi juga memahami esensi dari pembelajaran mendalam, berdiferensiasi, dan moderasi beragama yang coba diinternalisasi.”

“Untuk pemanfaatannya masing-masing guru tinggal melakukan edit sesuai dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing,” sambung Asgar.

“Meskipun demikian, salah satu tantangan utama yang teridentifikasi selama pelaksanaan adalah jarak lokasi tempat kegiatan yang agak jauh bagi sebagian peserta, menyebabkan kesulitan dalam aksesibilitas dan mobilitas.

“Beberapa guru PAI yang berdomisili di wilayah agak jauh dari pusat zona mengalami kendala transportasi menuju tempat workshop, yang terkadang menyebabkan keterlambatan di awal sesi,” tutup Asgar, yang juga merupakan koordinator pelaksana teknis kegiatan.

Ketua Pokjawas PAI, H. Alimuddin, menambahkan bahwa kegiatan workshop yang dilaksanakan merupakan sesuatu yang penting bagi guru PAI di Kabupaten Maros.

“Intinya, satu kemajuan, Pokjawas mampu melaksanakan kegiatan secara berkesinambungan di beberapa zona dengan hasil maksimal terhadap guru PAI se-Kabupaten Maros,” jelasnya.

Sementara Kepala Seksi PAIS Kemenag Maros, H. Abdul Rasyid, menyampaikan bahwa  workshop, menjadi bukti nyata komitmen Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI dan Seksi PAIS dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama.

“Diharapkan, modul-modul ajar yang telah dihasilkan oleh para guru tidak hanya menjadi dokumen fisik semata, tetapi dapat diimplementasikan secara konkret di kelas, menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.

“Saya harap, hal ini juga secara berkelanjutan menumbuhkan karakter moderat yang menjadi fondasi penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya.

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default