Program "Madrasah Berbagi" Di Yayasan Pendidikan Masyarakat Tonrong, Libatkan Kolaborasi Dua Satker

Kontributor

Tonrong,
(Kemenag Bulukumba) – Yayasan Pendidikan Masyarakat Tonrong yang menaungi
MI/MTs Tonrong kembali menggelar kegiatan sosial bertajuk "Madrasah
Berbagi". Acara tersebut berlangsung di lingkungan madrasah dan Mushollah
Nurul Ilmi Tonrong pada Rabu, 19 Maret 2025.
Kegiatan
"Madrasah Berbagi" diadakan sebagai bagian dari upaya madrasah dalam
menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial sejak dini kepada peserta didik. Selain
itu, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara siswa, guru,
dan masyarakat sekitar. Program ini juga sekaligus menjadi sarana edukasi bagi
siswa untuk memahami pentingnya berbagi dan membantu sesama, terutama di bulan
suci Ramadhan.
Acara
ini melibatkan seluruh siswa MI/MTs Tonrong, guru, staf madrasah, serta jamaah
Mushollah Nurul Ilmi Tonrong. Kehadiran masyarakat sekitar juga menjadi bagian
penting dalam kegiatan ini, mengingat tujuan utama program ini adalah
mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
Dalam
acara "Madrasah Berbagi", berbagai kegiatan sosial dilakukan, di
antaranya, Pembagian makanan dan minuman kepada siswa dan masyarakat sekitar, Penyuluhan
tentang pentingnya berbagi, dan Interaksi sosial antara siswa dan warga, di
mana siswa diajak berkomunikasi langsung dengan penerima manfaat, sehingga
mereka lebih memahami kondisi masyarakat di sekitar mereka.
Kepala
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tonrong, Hj. Syarifati, menyampaikan apresiasinya
terhadap program ini dan menekankan pentingnya membangun budaya berbagi dalam
kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan
ini tidak hanya menumbuhkan empati, tetapi juga mempererat tali silaturahmi di
antara kita. Kami berharap ini menjadi langkah awal bagi para siswa untuk terus
menanamkan semangat kepedulian sosial di manapun mereka berada," ujarnya
Acara
"Madrasah Berbagi" mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga menjadi
pengalaman berharga bagi para siswa dalam mempraktikkan nilai-nilai sosial dan
keagamaan.
Diharapkan,
program ini dapat menjadi tradisi tahunan yang terus dilaksanakan, sehingga
lebih banyak siswa dan masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Dengan
adanya kegiatan seperti ini, madrasah tidak hanya berperan sebagai lembaga
pendidikan formal, tetapi juga sebagai pusat pembinaan karakter dan moral bagi
peserta didik serta masyarakat sekitar. (R2)