Daerah

Sang Pengabdi Telah Pergi, Namun Teladannya Abadi

Minggu, 22 Juni 2025
...

Bua (Kemenag Luwu) Suasana duka menyelimuti keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Luwu atas wafatnya mantan Kepala Seksi Pendidikan Islam, Drs. H. Fakhrudin Umar, MH., pada Jumat, 20 Juni 2025 di Kecamatan Bua.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Luwu, H. Sukardi Yusuf, S.Ag.,MM., menyampaikan takziah yang penuh makna dan doa. Dalam ungkapan belasungkawanya, ia memohon kepada Allah SWT agar almarhum diterima di Sisi-Nya, diberikan tempat terbaik di Shiratal Mustaqim, serta diampuni segala dosa dan kekhilafannya.

sebelum prosesi takziah berlanjut, Pelaksana Harian (PlH) Kepala Kantor Kemenag Luwu, Drs. H. Armin, M. Sos.I, turut menyampaikan sepata kata mengenang almarhum. Ia mengisahkan perjalalan panjang almarhum yang mengabdi dengan penuh dedikasi, dimulai dari tugas sebagai Kepala KUA Kecamatan Bastem hingga menutup masa tugasnya sebagai  Kepala Seksi Pendidikan Islam di Kemenag Luwu pada tahun 2023 lalu.

“Almarhum dikenal sebagai pribadi yang bersahaja, dekat dengan masyarakat, dan senantiasa menjalankan tugasnya tanpa mengeluh. Sebagai manusia, tentu beliau tak luput dari kekhilafan dan kesalahan. Untuk itu, atas nama pribadi dan isntansi, kami mohonkan maaf yang sebesar-besarnya,” Ujar H. Armin.

Ia juga menyampaikan pesan bijak kepada keluarga yang ditinggalkan agar tidak larut dalam kesedihan, tetapi menjadikannya sebagai pengingat bahwa setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya.

Dalam nasehatnya yang menyentuh, H. Sukardi Yusuf mengingatkan bahwa kehadiran manusia di dunia adalah anugerah sekaligus amanah. Kehidupan yang fanah ini hendaknya diisi dengan amal kebaikan karena tidak ada yang abadi selain akhirat.

“Kita hadir di tempat ini dengan harapan dan doa, semoga setiap ayunan tangan, langkah kaki, detak jantung, dan desah napas kita membawa kita menuju kebaikan. Pertemuan ini bukan kebetulan, melaiknak jalan Allah mengenalkan kita pada hal-hal yang baik,” tuturnya penuh haru.

Ia mengajak para pelayat untuk lebih banyak mencurahkan isi hati kepada Allah, bukan kepada manusia. Sebab manusia hanya mampu memberi saran, namun petunjuk sejati datang dari Allah semata.

H. Sukardi menggambarkan betapa fana kehidupan ini. Dunia memiliki gemerlap, tetapi juga menyimpan air mata. Ada kain mewah dunia, namun akan berganti dengan kain kafan. Meskipun kita mengejar prestise duniawi, kita juga sedang dikejar oleh waktu yang tak akan kembali.

“Proses kehidupan begitu singkat. Allah memberi segalanya sedikit demi sedikit penglihatan, pendengaran, kemampuan berjalan. Namun saat usia mencapai 40 tahun, semua itu akan kembali diambil-Nya, juga perlahan-lahan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa waktu yang telah berlalu tidak dapat diulang. Shalat magrib yang tertinggal kemarin, tak akan kembali. Hidup ini sementara, dan pasti akan tiba saatnya Malaikat Maut menjemput.

“Cukuplah kematian menjadi nasehat. Tidak ada yang abadi, harta, tahta, jabatan semua hanya titipan. Kita hanyalah calon santapan cacing tanah,” katanya lirih, menggambarkan kesadaran akan kefanaan manusia.

Semasa aktif sebagai PNS, Drs. H. Fakhrudin Umar, MH dikenal sebagai sosok yang penuh keteladanan, ramah, berdedikasi, dan selalu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun jejak kebaikan dan semangat pengabdiannya akan terus hidup dalam ingatan kami. Selamat jalan, Pa Haji. Semoga Allah SWT menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya, bersama orang-orang saleh dan mulia.” Aamiin. Isl/Um.

 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default