Daerah

Santri Pontren DDI Lil Banat Parepare Bawa Sulsel Juara 1 Debat Bahasa Arab, Ini Kunci Suksesnya

Foto Kontributor
Nurwina Busrah

Kontributor

Rabu, 08 Oktober 2025
...

Parepare, (Kemenag Parepare) – Euforia atas gelar juara pertama yang diraih Sulawesi Selatan pada Lomba Debat Bahasa Arab Putri di Ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQKN) VIII Tahun 2025 masih terasa. Bukan hanya dirasakan oleh para santri sang juara tetapi juga oleh seluruh warga Sulsel dan terkhusus madrasah tempat para santri menempuh pendidikan.

Di Pondok Pesantren DDI Ujung Lare misalnya, tempat di mana Nur Aisyah Awwaliyah menimba ilmu, euforia atas kemenangan yang diraih santrinya sangat terasa. Rasa syukur dan bangga karena salah satu santrinya menjadi anggota tim yang berhasil mengantarkan Sulsel meraih juara pertama pada ajang Debat Bahasa Arab Putri.

Istimewanya lagi, Nur Aisyah Awwaliyah dipercaya sebagai juru bicara karena kemampuan bahasa Arab yang fasih, argumentasi yang tajam, dan kepercayaan diri yang tinggi, sehingga penampilannya berhasil memukau dewan juri dan penonton.

Pimpinan Pondok DDI Ujung Lare bidang Pendidikan dan Kepesantrenan, Hj. Marhani, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih santri kami. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga kemenangan pesantren dan seluruh masyarakat Parepare bahkan Sulawesi Selatan,” ujar Hj. Marhani dengan penuh haru.

Pendamping tim sekaligus pelatih, Nur Mutmainna Maryam, juga turut menyampaikan apresiasi. Ia menegaskan bahwa prestasi ini adalah sebuah keberkahan.

“Ini adalah keberkahan bagi Kota Parepare. Prestasi santri seperti ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren kita mampu bersaing di tingkat nasional. Semoga menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berprestasi,” tuturnya.

Di balik kesuksesan santrinya tersebut, Nur Mutmainna Maryam bahkan mau berbagi kunci sukses bagaimana ia melatih Nur Aisyah Awwaliyah sehingga timnya hingga mampu tampil maksimal di tingkat nasional. Berikut adalah beberapa tips andalannya:

1. Pemahaman materi dan tema debat yang mendalam. Untuk mendalami materi dan tema debat maka peserta harus melakukan hal ini:

- Mempelajari topik jauh hari: peserta diarahkan untuk mempelajari topik lomba jauh-jauh hari.

- Penguasaan kosakata khusus: peserta dilatih menguasai kosakata sesuai tema. Misalnya: pendidikan dan teknologi

- Latihan posisi pro dan kontra: peserta dilatih memahami argumen dari dua sisi (pro dan kontra) agar siap berpindah posisi sesuai hasil undian.

2. Teknik penyusunan argumen yang terstruktur. Peserta diajarkan struktur argumentasi yang solid   dalam debat bahasa Arab:

     - Muqaddimah: pembuka dan pernyataan posisi.

     - Dalil: penyampaian bukti dan alasan yang logis.

    - Radd: Bantahan terhadap argumen lawan dengan santun dan tepat.

    - Khitam: Penegasan ulang dan kesimpulan.

  3. Simulasi dan Evaluasi Intensif

      Simulasi debat: dilakukan latihan debat berkali-kali dengan pergantian peran (tim pro ↔ kontra) untuk melatih kelincahan berpikir.

     Evaluasi menyeluruh: setiap sesi latihan dievaluasi bersama, mencakup: tata bahasa, kejelasan argumen, etika berbicara, kerja sama tim

 4. Menjaga sikap tawadu (rendah hati). Hal yang tidak kalah pentingnya, Nur Mutmainna menekankan untuk selalu menjaga sikap tawadu baik selama latihan maupun saat bertanding. Kepercayaan diri harus diimbangi dengan kerendahan hati dan sikap santun.

Kemenangan Nur Aisyah Awwaliyah ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dan kualitas santri Sulawesi Selatan, khususnya di bawah binaan Kemenag Parepare, terus berkibar di kancah nasional. Prestasi ini juga memperkuat posisi pesantren sebagai pusat keilmuan dan keunggulan bahasa Arab di Indonesia.(Mira/Wn)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default