Bungaya (Kemenag Gowa). Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bungaya mengundang imam se_Kecamatan Bungaya untuk mensosialisasikan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 di aula KUA, Rabu (4/6/2025). 

Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka menyatukan visi bersama mengenai proses pendaftaran dan biaya nikah di masyarakat berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 48 tahun 2014, yaitu setiap pernikahan diluar kantor dibebankan biaya nikah sebesar Rp. 600.000,- tidak lebih dan tidak kurang

Armin, kepala KUA Bungaya menekankan kepada para imam agar jangan memungut biaya nikah di masyarakat melebihi Rp. 600.000. "Karena biaya nikah sudah ditetapkan, apabila ada pungutan lebih dari pada nilai tersebut, masuk Pungutan Liar," tegas kepala KUA Bungaya.

"Kita hari ini mesti menyadari bahwa maruah kita dewasa ini tercoreng dengan adanya laporan di wilayah sekitar kita bahwa biaya nikah lebih dari Rp. 600.000,-, mari kita counter issu-issu itu bahwa biaya nikah tidak melebihi yang telah ditentukan berdasarkan regulasi PMA 24 tahun 2014," tambahnya lagi.

Para imam sangat antusias dan berterima kasih kepada kepala KUA Bungaya yang mengundang mereka dan siap memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai regulasi biaya nikah.

"Kami akan memberi pemahaman kepada calon pengantin bahwa biaya nikah yang disetor ke kas negara adalah Rp. 600.000, jadi petugas di KUA hanya tahu kalau biaya nikah senilai itu," kata Sahabuddin, imam Rannaloe. Para imam kemudian menandatangani pernyataan anti Pungli sebagai penegasan akan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah. 

Sebelum menutup rapat, kepala KUA kembali menekankan kepada para imam agar jangan main-main dengan biaya nikah di masyarakat. "Karena ini sangat sensitif, merusak maruah KUA Bungaya dan Kementerian Agama secara universal, " pungkasnya.(arm/OH)