Sinergi Pengawas Dan Fasilitator Kemenag Gowa, Kuatkan KBC Dan Pembelajaran Mendalam

Kontributor

Bajeng (Kemenag Gowa). Pengawas dan Fasilitator Pendidikan Madrasah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa bersinergi menggelar Workshop untuk mengintegrasikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam. Sinergi ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah, menjadikannya lebih bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan.
Kegiatan strategis ini dilaksanakan pada Ahad, 28 September 2025 lalu, bertempat di Aula MIS Muhammadiyah Pammase. Lokakarya ini melibatkan 39 orang guru dari tiga madrasah di wilayah II, yakni MIS Muh. Pammase (10 orang) MIS Muh. Tamala'lang (18 orang), dan MIS Muh. Tanabangka (11 orang) serta dihadiri oleh 5 orang Pengawas Madrasah.
Acara dibuka oleh Darniati, Pengawas Madrasah Kemenag Gowa yang bertindak sebagai moderator. Materi pertama disampaikan oleh Ratna Dewi, Pengawas Bina, yang memaparkan "Kebijakan Kementerian Agama dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Pendekatan Pembelajaran Mendalam".
Materi kedua yang menarik perhatian disajikan oleh Muhammad Ikram, Fasilitator Bidang Sains Kemenag Gowa sekaligus Trainer Pembelajaran STEM. Ia membawakan "Konsep dan Praktik Pendekatan Pembelajaran Mendalam" dan memberikan contoh pembelajaran yang berkesadaran, menggembirakan, dan bermakna berbasis Pembelajaran STEM.
"Praktik yang kami sajikan adalah hasil penyerapan ilmu ketika menjadi delegasi Indonesia dalam shortcourse 'STEM Learning' di tingkat ASEAN. Kami menyaksikan langsung antusiasme dan kegembiraan peserta guru saat mencoba praktik pembelajaran berkesadaran ini," jelas Ikram.
Sesi selanjutnya membahas inti KBC. Saifuddin Hanafi, Ketua Pokjawas Kemenag Gowa, menyampaikan materi "Konsep dan Praktik Kurikulum Berbasis Cinta", menguatkan fondasi pendidikan yang humanis dan berkarakter
Puncak kegiatan ditutup dengan materi yang sangat aplikatif oleh Syamsuddin Rasyid, pemateri sekaligus Sekjen Pokjawas Nasional. Syamsuddin menyajikan "Praktik Aplikasi Penyusunan Perangkat Ajar Integrasi Pendekatan Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta".
Materi ini dinilai sangat bermanfaat karena mengupas tuntas kurikulum berbasis cinta dan diakhiri dengan demonstrasi aplikasi pembuat modul ajar. Syamsuddin Rasyid mendampingi langsung para guru dalam menggunakan aplikasi tersebut, yang secara nyata dapat memudahkan para guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang terintegrasi.
Sinergi antara pengawas dan fasilitator ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain untuk terus meningkatkan kompetensi guru madrasah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.(MI/OH)