Parangloe (Kemenag Gowa). Semangat kolaborasi global dan diplomasi pelajar, delapan siswa MAN Insan Cendekia Gowa sukses menorehkan kiprah internasional dalam ajang prestisius Global Youth Forum (GYF) Cohort 2025 yang digelar secara daring pada Selasa, 29 April 2025 melalui platform Zoom Meeting.

Forum ini menjadi ruang bertemunya pemuda-pemudi dari berbagai belahan dunia akan beragam isu-isu strategis global.

Adapun delapan siswa yang menjadi delegasi MAN IC Gowa dalam forum global ini adalah:

1. Fathurrahman Syarif (XI C)

2. Azeeza Alya Ramizah (XI A)

3. Faiqah Muthiah W (X A)

4. Hudzwah Kamila (X C)

5. Najwa Azzahra (X C)

6. Inaya Salwa Salsabila (X A)

7. Amar Fauzan Adhim (X A)

8. M. Faren al Mufli lb Matong (X A)

Forum ini mempertemukan siswa-siswi dari berbagai belahan dunia yang tergabung dalam Victorian Global Youth Forum (GYF) 2025 untuk membahas, mendiskusikan, dan menemukan problem solving untuk isu-isu terhangat yang menjadi perhatian masyarakat internasional. 

Para siswa dibagi dalam beberapa breakout rooms bersama peserta dari berbagai negara, untuk membahas dan memecahkan tajuk masalah yang telah ditentukan. 

Bersama beberapa sekolah internasional lainnya, fokus tim MAN IC Gowa adalah isu lingkungan lokal bertajuk “Penanganan Sampah (Burning Waste)”. Issu ini merupakan sebuah persoalan yang akrab di masyarakat namun memerlukan solusi berkelanjutan yang berperspektif global. Mereka menyusun mind mapping, merumuskan proposal solusi singkat, dan akan mempresentasikannya dalam forum lanjutan pada Mei mendatang.

Fathurrahman Syarif, salah satu peserta, membagikan refleksi inspiratifnya.

“GYF bukan sekadar forum diskusi. Ia adalah jembatan peradaban, tempat kami belajar bahwa suara pelajar madrasah juga mampu membangun narasi solusi untuk dunia. Kami tidak hanya berbicara, kami bertindak, " papar Fathur. 

Didampingi oleh Muhammad Alauddin Nur, selaku guru dan koordinator pendamping kegiatan, yang turut memberikan arahan dan memastikan kegiatan berjalan sesuai timeline. Ia mengungkapkan apresiasi dan optimismenya.

“Para siswa tampil mengesankan. Mereka mampu membungkus isu lokal dalam kemasan global. Ini bukan hanya tentang tampil, tapi tentang memperlihatkan kapasitas intelektual pelajar madrasah sebagai aktor perubahan, " tegas Alauddin. 

Dukungan penuh datang dari Kepala MAN Insan Cendekia Gowa, Burhanuddin, yang senantiasa memberikan ruang untuk semua siswa turut menyampaikan kebanggaan atas keterlibatan siswa dalam forum internasional ini.

“Kegiatan ini selaras dengan semangat MAN IC Gowa untuk mendidik generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tapi juga siap bersaing di ruang global. Kami bangga, karena siswa-siswa kami telah menunjukkan bahwa madrasah adalah rumah tumbuhnya pemimpin masa depan, " terang Burhan, optimis. 

Melalui partisipasi aktif dalam GYF 2025, siswa MAN Insan Cendekia Gowa tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun jejaring internasional, mempertajam kemampuan berpikir kritis, dan memperkuat kepercayaan diri dalam menyuarakan gagasan di kancah dunia. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menjadi aktor perubahan, membangun jejaring global, dan merumuskan aksi konkret yang berdampak.

Ini bukan keikutsertaan yang pertama, youth forum sudah aktif diikuti selama beberapa kali karena MAN Insan Cendekia Gowa sendiri sudah menjadi salah satu skeolah dalam Porgram Bridge School Partnerships di bawah naungan Asia Education Foundation yang senantiasa aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional. 

Hal ini membuktikan, MAN Insan Cendekia Gowa tidak hanya membangun reputasi, tetapi juga memperkokoh semangat kolaborasi antarbangsa dalam menjawab tantangan zaman. Karena sesungguhnya, generasi madrasah hari ini adalah pemimpin peradaban dunia esok hari. Kegiatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perwujudan nawacita MAN IC Gowa, menjadi madrasah maju, bermutu, mendunia.(Din/OH)