Suara Emas Dari Enrekang Warnai Penutupan Meriah FCC IV Di MAN 1 Parepare

Kontributor

Parepare, (Kemenag Parepare) - Gema kemeriahan dan semangat sportivitas mewarnai Lapangan MAN 1 Kota Parepare pada hari Jum’at, 26 September 2025.
Acara yang ditunggu-tunggu, Festival Camp Ceria (FCC) IV,
resmi ditutup dengan momen puncak pengumuman dan penyerahan hadiah kepada para
juara.
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kepala MAN 1 Kota
Parepare, Rusman Madina, yang dalam sambutannya, menyampaikan pesan yang mendalam
tentang hakikat sebuah kompetisi.
"Dalam kompetisi tentu ada menang dan kalah. Bagi
Ananda yang berhasil menang, saya ucapkan selamat dan pertahankan. Bagi yang
belum beruntung, tetap semangat dan buktikan kembali pada ajang FCC
berikutnya," ujar Rusman Madina, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh
peserta dan hadirin.
Untuk menjaga objektivitas dan sportivitas, Rusman Madina
juga menekankan bahwa proses penjurian dilakukan secara independen.
"Kami sampaikan bahwa penilaian ini tanpa ada campur
tangan dari pihak madrasah. Kami telah menyerahkan sepenuhnya pada Kwarcab Kota
Parepare untuk mengirim juri-juri berpengalaman. Semua itu kami lakukan untuk
menjaga sportivitas dalam kegiatan ini," tegasnya.
Pengumuman para pemenang yang dinantikan dibacakan langsung
oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Khadijah, yang semakin menambah
ketegangan dan antusiasme para peserta.
Di tengah kemeriahan pengumuman, ada satu momen yang paling
mencuri perhatian dan menyentuh hati para hadirin. Adalah Dzaky, perwakilan
dari MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang, yang berhasil meraih Juara 1 dalam lomba
seni Nyanyi Solo.
Dzaky tidak membawakan lagu populer biasa, melainkan sebuah
lagu daerah dari tanah kelahirannya, Enrekang, yang berjudul "Mesa' Batang
Rabu" (Hidup Sebatang Kara). Lagu bernuansa melankolis ini berkisah
tentang kepiluan hidup seorang diri tanpa keluarga, sebuah tema yang sangat
relevan bagi para perantau yang jauh dari kampung halaman.
Meskipun sebagian besar penonton tidak mengerti arti
liriknya, penghayatan Dzaky yang begitu dalam dan kualitas vokalnya yang
memukau berhasil menghipnotis seluruh lapangan. Suasana menjadi hening sejenak,
larut dalam alunan nada yang dibawakannya.
Saking terkesimanya, beberapa penonton secara spontan
memberikan apresiasi langsung. Tak tanggung-tanggung, tiga orang guru dari MAN
1 Kota Parepare, yaitu Abdul Rahim (Pembina Paskibraka), Ardi (Pelatih Harian
Pramuka), dan Rustam (Pembina Pramuka), maju untuk memberikan "saweran"
atau hadiah sebagai bentuk kekaguman mereka.
Penutupan FCC IV kali ini tidak hanya menjadi saksi lahirnya
para juara baru, tetapi juga menjadi panggung bagi talenta luar biasa seperti
Dzaky yang berhasil membuktikan bahwa musik daerah memiliki kekuatan untuk menyatukan
dan menyentuh hati, melintasi batas bahasa. Sampai jumpa di FCC V tahun depan!.(Akbar/Wn)