Daerah

Suara Emas Dari Enrekang Warnai Penutupan Meriah FCC IV Di MAN 1 Parepare

Foto Kontributor
Nurwina Busrah

Kontributor

Senin, 29 September 2025
...

Parepare, (Kemenag Parepare) - Gema kemeriahan dan semangat sportivitas mewarnai Lapangan MAN 1 Kota Parepare pada hari Jum’at, 26 September 2025.

Acara yang ditunggu-tunggu, Festival Camp Ceria (FCC) IV, resmi ditutup dengan momen puncak pengumuman dan penyerahan hadiah kepada para juara.

Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, yang dalam sambutannya, menyampaikan pesan yang mendalam tentang hakikat sebuah kompetisi.

"Dalam kompetisi tentu ada menang dan kalah. Bagi Ananda yang berhasil menang, saya ucapkan selamat dan pertahankan. Bagi yang belum beruntung, tetap semangat dan buktikan kembali pada ajang FCC berikutnya," ujar Rusman Madina, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta dan hadirin.

Untuk menjaga objektivitas dan sportivitas, Rusman Madina juga menekankan bahwa proses penjurian dilakukan secara independen.

"Kami sampaikan bahwa penilaian ini tanpa ada campur tangan dari pihak madrasah. Kami telah menyerahkan sepenuhnya pada Kwarcab Kota Parepare untuk mengirim juri-juri berpengalaman. Semua itu kami lakukan untuk menjaga sportivitas dalam kegiatan ini," tegasnya.

Pengumuman para pemenang yang dinantikan dibacakan langsung oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Khadijah, yang semakin menambah ketegangan dan antusiasme para peserta.

Di tengah kemeriahan pengumuman, ada satu momen yang paling mencuri perhatian dan menyentuh hati para hadirin. Adalah Dzaky, perwakilan dari MTs Muhammadiyah Kalosi Enrekang, yang berhasil meraih Juara 1 dalam lomba seni Nyanyi Solo.

Dzaky tidak membawakan lagu populer biasa, melainkan sebuah lagu daerah dari tanah kelahirannya, Enrekang, yang berjudul "Mesa' Batang Rabu" (Hidup Sebatang Kara). Lagu bernuansa melankolis ini berkisah tentang kepiluan hidup seorang diri tanpa keluarga, sebuah tema yang sangat relevan bagi para perantau yang jauh dari kampung halaman.

Meskipun sebagian besar penonton tidak mengerti arti liriknya, penghayatan Dzaky yang begitu dalam dan kualitas vokalnya yang memukau berhasil menghipnotis seluruh lapangan. Suasana menjadi hening sejenak, larut dalam alunan nada yang dibawakannya.

Saking terkesimanya, beberapa penonton secara spontan memberikan apresiasi langsung. Tak tanggung-tanggung, tiga orang guru dari MAN 1 Kota Parepare, yaitu Abdul Rahim (Pembina Paskibraka), Ardi (Pelatih Harian Pramuka), dan Rustam (Pembina Pramuka), maju untuk memberikan "saweran" atau hadiah sebagai bentuk kekaguman mereka.

Penutupan FCC IV kali ini tidak hanya menjadi saksi lahirnya para juara baru, tetapi juga menjadi panggung bagi talenta luar biasa seperti Dzaky yang berhasil membuktikan bahwa musik daerah memiliki kekuatan untuk menyatukan dan menyentuh hati, melintasi batas bahasa. Sampai jumpa di FCC V tahun depan!.(Akbar/Wn)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default