Tegaskan Kontribusi Untuk Umat, Kakanwil Kemenag Apresiasi Langkah Strategis PWNU Sulsel

Kontributor

Makassar (Kemenag Sulsel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, menghadiri kegiatan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) dan Pengukuhan Pengurus Lembaga-lembaga Tingkat Wilayah masa khidmat 2024–2029 yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (19/07).
Mengusung tema “Dari Tradisi Menuju Inovasi, NU Sulsel Hadir untuk Umat dan Bangsa,” kegiatan ini menjadi momen konsolidasi internal organisasi sekaligus langkah awal dalam merumuskan arah kerja ke depan. Dua agenda utama dalam kegiatan ini yaitu pengukuhan pengurus lembaga tingkat wilayah masa khidmat 2024–2029, dan Perumusan program kerja yang mengacu pada strategi nasional.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan, Prof. KH. Hamzah Harun Al Rasyid, yang menekankan pentingnya menyelaraskan semangat tradisi dengan inovasi, serta memperkuat kontribusi keagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam arahannya menekankan bahwa penyusunan program kerja di daerah perlu selaras dengan rencana strategis nasional, namun juga harus kontekstual dan responsif terhadap dinamika lokal.
“NU bekerja sama dengan pemerintah, pihak swasta, kedutaan besar, serta berbagai lembaga nasional dan internasional. Ini menunjukkan bahwa eksistensi NU bukan hanya penting, tetapi juga diakui luas di berbagai level,” ujarnya.
Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah serta pengukuhan pengurus lembaga tingkat wilayah masa khidmat 2024–2029.
“Kementerian Agama memberikan apresiasi dan dukungan atas langkah-langkah konsolidasi ini. Kehadiran kami merupakan bentuk komitmen untuk terus bersinergi dalam membangun tata kelola keagamaan yang kuat dan adaptif,” ujar H. Ali Yafid.
Ia juga menilai bahwa program kerja yang dirumuskan selaras dengan arah kebijakan nasional namun tetap mempertimbangkan konteks dan potensi lokal, menjadi pondasi penting bagi kontribusi dalam pembangunan umat.
Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pemberian bantuan pendidikan kepada sejumlah siswa, sebagai bentuk kepedulian sosial dari lembaga penyelenggara.
Melalui kehadiran Kementerian Agama dalam forum-forum keagamaan seperti ini, diharapkan kerja sama dan komunikasi lintas lembaga dapat terus diperkuat demi pembangunan keagamaan yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan. (Ajeng)