Takalar, Kemenag Takalar,...Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tarbiyah Kabupaten Takalar.  Satu siswa perwakilan Sulawesi Selatan , Akhtar Ghaisan Zulkhaidir  mapel Matematika Tk MI berhasil meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Nasional Tahun 2025 yang digelar di Banten pada 11-13 November 2025. Perolehan medali ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Takalar dan Provinsi Sulawesi Selatan. 

Salah satu siswa MIS Tarbiyah Takalar berhasil menorehkan prestasi setelah melalui tahapan seleksi yang ketat di tingkat kabupaten hingga provinsi, sebelum akhirnya mewakili Sulawesi Selatan di tingkat nasional. Kepala MIS Tarbiyah Takalar Hj. Haslindah  melalui pesan WhatsApp menyampaikan rasa syukur atas capaian ini. “Alhamdulillah, prestasi ini adalah hasil kerja keras siswa, guru pembimbing, dan seluruh pihak madrasah yang terus berkomitmen dalam membina generasi berprestasi.

Kami berharap ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan madrasah di masa mendatang.” ujarnya. Terpisah , Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Takalar  Solihin yang hadir langsung mengikuti kegiatan ini di Kota Tangerang Banten turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut.  “Prestasi ini menunjukkan bahwa madrasah di Takalar memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional. Kemenag akan terus memberikan dukungan dan pendampingan agar semakin banyak madrasah yang berprestasi,” ungkapnya.

OMI Nasional merupakan ajang bergengsi yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai wadah pengembangan kompetensi dan prestasi peserta didik madrasah di seluruh Indonesia. Dengan raihan medali perunggu di OMI Nasional 2025 ini, MIS Tarbiyah Takalar menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak peserta didik yang berdaya saing menuju Madrasah Mandiri dan Berprestasi. OMI tingkat Nasional di Kota Tangerang Provinsi Banten  tersebut  di buka oleh Wakil Menteri Agama RI, Romo H. R. Muhammad Syafi'i 

Sebanyak  520 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia hadir menjadi peserta dalam ajang bergengsi ini.  Para peserta yang  berlaga merupakan siswa-siswi terbaik hasil seleksi berjenjang dari tingkat madrasah, kabupaten/kota, hingga provinsi. (  D,Tola / IVA ).