Daerah

Workshop Berakhir, Guru MTsN 2 Sidrap Siap Implementasikan KBC Dan Deep Learning.

Foto Kontributor
Andi Husna

Kontributor

Senin, 22 September 2025
...

Pangkajene (MTsN 2 Sidrap) - Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan penguatan kompetensi pendidik, MTs Negeri 2 Sidenreng Rappang menggelar Workshop Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) selama dua hari, yakni pada 20–21 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah MTsN 2 Sidrap. 

Dalam sambutanya Kepala MTs Negeri 2 Sidrap,  beliau menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menghadirkan pembelajaran bermakna bagi siswa.” Ia melanjutkan, “Kami percaya, guru adalah kunci utama dalam transformasi pendidikan.” Beliau menambahkan, “Dengan workshop ini, kami berharap guru mampu menyusun pembelajaran yang berpihak pada siswa.” Dan menutup dengan, “Mari kita bersama-sama membangun madrasah yang penuh cinta dan pembelajaran yang mendalam.”

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap H. Muhammad Idris Usman membuka Workshop beliau menegaskan, “Kegiatan ini merupakan langkah maju dalam mendekatkan pendidikan dengan nilai-nilai kemanusiaan.” Ia menambahkan, “Kurikulum Berbasis Cinta bukan hanya slogan, tapi harus menjadi ruh dalam setiap proses belajar.” “Guru harus menjadi teladan dalam menebarkan kasih sayang di ruang kelas,” lanjutnya. Beliau menutup dengan, “Semoga workshop ini membawa perubahan yang positif di madrasah kita.”

Materi workshop disampaikan oleh Ayatollah Hidayat narasumber dari Balai Besar Guru dan Tenaga Pendidik Sulawesi Selatan. Dalam sesi pemaparan, beliau menyampaikan pentingnya integrasi pendekatan deep learning yang menekankan pada proses berpikir kritis, reflektif, dan kolaboratif. Selain itu, Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dijelaskan sebagai pendekatan pembelajaran yang menempatkan kasih sayang dan empati sebagai fondasi dalam membentuk karakter peserta didik.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh antusias. Para peserta tampak aktif bertanya, berdiskusi, dan saling berbagi pengalaman praktik pembelajaran. Workshop juga dilengkapi dengan sesi praktik, ketika para guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan unsur deep learning dan KBC dalam setiap mata pelajaran yang diampu.

Di hari kedua, seluruh peserta diberi kesempatan mempresentasikan rencana pembelajaran yang telah mereka susun. Setiap presentasi mendapatkan tanggapan dan masukan dari narasumber, sehingga memperkuat pemahaman guru dalam mengaplikasikan materi yang telah diterima. Presentasi ini menjadi bukti bahwa guru-guru MTs mampu menerjemahkan konsep inovatif menjadi strategi pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para guru mampu menjadi agen perubahan di madrasah masing-masing. Kepala MTs 2 Sidrap menyampaikan harapannya agar ilmu yang didapat tidak hanya berhenti di ruang workshop, tetapi diterapkan secara konsisten di kelas. “Semoga kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya madrasah yang mendidik dengan hati, mengajar dengan kasih, dan membentuk generasi yang tangguh serta penuh empati,” tutupnya.(MAq/AH)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default