Daerah

Wujudkan Asta Aksi, Kemenag Selayar Gelar Workshop Anti Kekerasan Di Pondok Pesantren

Foto Kontributor
HUMAS KEMENAG SELAYAR

Kontributor

Selasa, 21 Oktober 2025
...

Bontoharu (Kemenag_Selayar) – Dalam semangat mewujudkan pesantren yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan, Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) melaksanakan Workshop Pesantren Ramah Anak dan Anti Kekerasan di Lingkungan Pesantren, Senin (20/10/2025).

Kegiatan yang digelar di Ruang Laboratorium Pesantren Babussalam Matalalang Kecamatan Bontoharu ini merupakan bagian dari implementasi program Asta Aksi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pada aksi Pesantren Ramah Anak.

Peserta workshop berasal dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Kepulauan Selayar, di antaranya Pesantren Abdul Qadir Qasim, Darul Ulum, Sitti Maryam, Wahdah Islamiyah, serta tuan rumah Pesantren Babussalam. Suasana hangat dan interaktif tampak mewarnai jalannya kegiatan yang menghadirkan dua narasumber utama, yakni Aipda Sainal Evendi, Kanit PPA Polres Kepulauan Selayar dan Andi Irmayani, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak DP3AP2KB.

Dalam paparannya, Aipda Sainal menyoroti pentingnya kesadaran hukum di lingkungan pesantren. Ia menjelaskan jenis-jenis kekerasan terhadap anak, dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkannya, serta sanksi hukum bagi pelaku kekerasan Sementara itu, perwakilan dari DP3AP2KB memaparkan bagaimana menciptakan lingkungan pesantren yang ramah anak, bebas perundungan, serta mendorong tumbuhnya budaya kasih sayang dan kepedulian antarwarga pesantren.

Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Kepulauan Selayar, Hj. Suriani, yang membuka kegiatan secara resmi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pesantren memiliki tanggung jawab moral dan spiritual dalam memberikan rasa aman bagi para santri.

“Pesantren bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi juga tempat tumbuh kembang karakter dan kepribadian anak. Karena itu, lingkungan pesantren harus menjadi ruang yang aman, nyaman, dan membahagiakan bagi seluruh santri,” ujar Hj. Suriani.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret Kementerian Agama Kepulauan Selayar dalam mengimplementasikan Asta Aksi Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya dalam memperkuat peran lembaga keagamaan sebagai pelopor zero violence zone di dunia pendidikan Islam.

“Workshop ini menjadi ruang refleksi dan komitmen bersama antara pengelola pesantren, pemerintah, dan aparat penegak hukum untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan dalam bentuk apa pun di pesantren. Kita ingin menciptakan santri yang bahagia, sehat, dan berdaya,” tambahnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar, yang turut diisi dengan Porseni dan Perkemahan Santri. Melalui kegiatan edukatif seperti ini, Kemenag berharap nilai-nilai rahmah, kepedulian, dan kemanusiaan semakin mengakar di lingkungan pesantren.

Pesantren yang ramah anak bukan hanya cita-cita, tetapi menjadi kenyataan yang sedang dibangun — dimulai dari Selayar, untuk Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia. (Sy)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default