Kemenag Maros

Bersama Kakanwil HM Tonang, Kakankemenag Maros Hadiri Penamatan Santri Nurul Ikhwan

Kakanwil, Kakankemenag Maros saat di Pesanten Nurul Ikhwan.

Maros (Humas Maros)-Pesantren Nurul Ikhwan Kecamatan Marusu, menamatkan 134 santri/peserta didik, Senin (10/6/2024).

Hadir, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Sulsel H.M. Tonang, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros H. Muhammad bersama jajaran.

Dalam arahannya, Kakanwil HM. Tonang, menyampaikan keunggulan pesantren. “Ini menjadi momen kebahagiaan tersendiri, bagi pesantren dan orang tua. Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan, yang menjadi idola bagi masyarakat, bagi para orang tua, menjadi pilihan utama.

“Banyak sahabat di Maros. Di Maros, menjadi keluarga besar saya,” ungkap HM Tonang menyampaikan alasan menghadiri penamatan santri Nurul Ikhwan.

“Kita sudah punya kesadaran kolektif ingin melihat masa depan anak: pemahaman agama yang baik, memiliki akhlakul karimah yang bisa dibanggakan orang tua.

Apalagi, masih menurut HM Tonang bahwa tantangan kehidupan semakin deras, terutama terkait perkembangan teknologi informasi. “Terkait pergaulan, pola pikir, dan sikap. Kita tidak mau anak kita terjerumus dalam pergaulan negatif.

“Pengetahuan agama, akhlak yang baik, maka pondok pesantren merupakan pilihan sangat tepat. Di pesantren nyawanya saja, yang tidak ditanggung pesantren. Selama 24 jam, didampingi, dibina, dan diberi pengajaran serta diawasi semua.

“Sehingga, yang terjadi hubungan santri dengan kiai, dengan pengasuh pesantren itu hubungan yang sangat dekat, energi dengan sumber ilmu: kiai, guru juga sangat kuat. Ini hubungan yang sangat susah diperoleh di lembaga pendidikan non pesantren.

“Kita santri tetaplah santri, karena santri adalah orang yang selalu menuntut ilmu, memiliki landasan pengetahuan dengan kiai, hubungan baik, dan energi yang kuat dengan kiai dan guru.

“Kepada para santri, tetap jaga nama baik pesantren, tetap jaga hubungan baik dengan pesantren. Semoga pesantren ini lebih berkembang lagi.”

Terkait perkembangan pesantren Nurul Ikhwan, pimpinan pondok Ustadz Ansar, menjelaskan komitmennya.

“Pesantren ini berdiri 15 tahun lalu. Awalnya hanya 17 santri dari Sidrap. Tercatat, sekarang pesantren ini memiliki alumni 758 santri.

“Dengan keikhlasan, hari ini pesantren menamatkan 134 santri dari jenjang MI, MTs, dan MA.

“Ini untuk generasi Islam. Kepada para alumni, tetaplah berpegang pada ajaran Aswaja An-Nahdliyah. Ini perlu. Pesantren ini berkomitmen menopang dan melanjutkan ajaran titipan ulama.”

Ustadz Ansar, di hadapan orang tua santri menyampaikan prospek pesantren. “Pesantren ini telah memiliki BLK Komunitas, mitra dengan Kemnaker.

“Baru-baru, Pesantren Nurul Ikhwan mewakili Maros untuk hadir dalam sosialisasi program YESS Kementerian Pertanian di Semarang, untuk santri muda tani.

“Kita nanti bermitra dengan masyarakat. Berdoa saja, kita nanti akan bermitra. Jadi kita semua berharap, santri Nurul Ikhwan bukan hanya ngaji, tapi juga memiliki dasar dan komitmen di sektor ekonomi,” tutupnya. (Ulya)

 


Daerah LAINNYA