KASI PENMAD : KEPALA MADRASAH HARUS MUNDUR, BERIKAN KESEMPATAN BAGI GURU

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Sungguminasa(Inmas). Kepala Madrasah harus mundur sedikit, dan memberikan kesempatan kepada guru bidang studi untuk maju melalui penguatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Demikian dikemukakan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah kantor Kementerian Agama kabupaten Gowa, H. Abdul Hafid, saat memberikan arahan kepada para kepala madrasah tsanawiyah pada acara pertemuan K3M-MTs se kabupaten Gowa baru baru ini, Sabtu (28/9).

Kegiatan K3M yang berlangsung di Madrasah Arifah tersebut, dipimpin langsung oleh ketua K3M-MTs Kamarullah dan dihadiri oleh kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Gowa, Hj. Adliah, ketua Pokjawas, Hj. Hasmawati, Direktur Madrasah Arifah, H Nurdin dan seluruh kepala madrasah tsanawiyah dalam lingkup kabupaten.

Menurut H. Hafid, Kepala madrasah yang selama ini aktif mengadakan pertemuan dalam wadah K3M setiap bulan,sebaiknya mengurangi frekuensi pertemuannya menjadi sekali saja dalam tiga bulan. Dua bulan antaranya, dapat digunakan untuk pertemuan MGMP setiap mata pelajaran secara bergiliran. “Dengan cara ini, akan diperoleh bukan saja kepala madrasah yang pintar, tapi juga guru-gurunya akan pintar karena sering mengikuti pertemuan dan dialog dari guru mata pelajaran sejenis,” tuturnya menjelaskan.

Dalam MGMP akan didorong agar pembelajaran dilakukan antar guru. Guru akan dipetakan kompetensinya, sehingga guru yang satu dapat menjadi tutor bagi guru yang lain dalam mata pelajaran tersebut. Pemberdayaan guru melalui wadah MGMP tentu saja akan berimplikasi pada peningkatan pembiayaan oleh madrasah. Olehnya itu, harus dibuatkan aturan agar kegiatan MGMP tidak terlalu membebani dana BOS madrasah.

Untuk pembiayaan kegiatan MGMP, kepala madrasah dapat mengalokasikan dana BOS dari item peningkatan kompetensi guru. Hal ini berlaku untuk guru non PNS dan guru nan Sertifikasi. Sedangkan bagi guru PNS dan guru Sertifikasi, kepesertaannya dalam kegiatan MGMP dapat ditanggung secara mandiri.

Selain masalah MGMP, H. Hafid juga mengingatkan para kepala madrasah adalah leader dalam memimpin madrasahnya, sehingga seyogyanya kepala madrasah harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat di madrasah. Beliau mengibaratkan bahwa jika kepala madrasah sering datang terlambat, katakanlah tiba di madrasah pukul 9, boleh jadi gurunya datang nanti jam 10 dan siswanya datang jam 11. Dalam kondisi seperti ini, tentulah madrasah akan menjadi tidak sehat, karena system pembelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Lebih jauh mantan kepala seksi PHU pada Kantor Kemenag Gowa ini menjelaskan bahwa dalam waktu dekat akan diadakan berbagai event lomba bagi madrasah, diantaranya adalah Kompetisi Sains Madrasah tingkat kabupaten Gowa, dan lomba madrasah sehat. Olehnya itu, Kepala Madrasah diharapkan agar mempersiapkan diri mengikuti event tersebut. (ridz/edited.OH/wrd)


Daerah LAINNYA