Bersama Penyuluh, KUA Tanete Riattang Mantapkan Langkah Kampung Moderasi

Kontributor

Watampone,
Kemenag Bone - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Tanete Riattang bersama empat orang Penyuluh Agama Islam mengikuti
kegiatan pembinaan bertajuk “Implementasi Berbasis Lokasi Kampung Moderasi
Beragama (KMB)” yang diselenggarakan oleh Bimas Islam Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bone. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, (12/06/025) bertempat
di Aula Kantor Kemenag Bone.
Pembinaan
ini diikuti oleh 27 Kepala KUA se-Kabupaten Bone dan empat orang Penyuluh Agama
Islam perwakilan dari lima KUA di wilayah kota. Tujuan utama dari kegiatan ini
adalah memperkuat kapasitas dan peran strategis penyuluh agama dalam membumikan
nilai-nilai moderasi beragama di tingkat desa dan kelurahan melalui pendekatan
berbasis lokasi.
Dalam
kegiatan ini, para penyuluh menerima materi mendalam mengenai konsep moderasi
beragama sebagai fondasi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Materi
yang disampaikan meliputi strategi implementasi moderasi beragama di lapangan
serta pentingnya penguatan pendekatan lokal dalam membentuk Kampung Moderasi
Beragama (KMB) yang berkelanjutan.
Pendekatan
yang diusung dalam pembinaan ini sangat menekankan strategi yang selaras dengan
kearifan lokal. Para peserta diajak menggali potensi daerah masing-masing,
seperti nilai-nilai budaya Bugis: Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge
yang dinilai sangat relevan dengan prinsip moderasi beragama. Nilai-nilai
tersebut diharapkan menjadi pijakan dalam menciptakan masyarakat yang rukun dan
harmonis.
Hadir
sebagai narasumber pada kegiatan ini H. Sawedi Ketua Tim Penyuluh Agama Islam dari
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, serta Jusman Karim,
staf Penyuluh Agama Islam PENAISZAWA Kanwil Kemenag Sulsel. Keduanya memberikan
pencerahan dan strategi aplikatif bagi para peserta dalam mengembangkan program
KMB di wilayah kerja masing-masing.
Kepala
KUA Tanete Riattang menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dan
bermanfaat, terutama dalam membekali para penyuluh dengan pendekatan yang
kontekstual dan berbasis realitas sosial di lapangan. Ia juga mengapresiasi
semangat para penyuluh yang terus berupaya menjadi agen moderasi di tengah
masyarakat.
Melalui
kegiatan ini, diharapkan lahir inisiatif-inisiatif lokal yang mampu menjadikan
kampung-kampung di Bone sebagai model KMB yang ideal, dengan penyuluh agama
sebagai ujung tombak dalam menyebarkan nilai toleransi, kebersamaan, dan
harmoni antarumat beragama. KUA Tanete Riattang pun siap menjadi bagian dari
gerakan ini demi mewujudkan Bone yang damai dan moderat.
Pembinaan
ini menjadi langkah konkret Kementerian Agama dalam menjawab tantangan sosial
keagamaan di era saat ini. Dengan semangat kolaboratif, moderasi beragama tidak
hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar hidup dan dirasakan dalam keseharian
masyarakat. (Anha/Ahdi)