Di Soppeng, Mulyadi Idy Beberkan 3 Isu Terkait Pesantren

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Kamis, 21 September 2023
...

Soppeng, HUMAS SULSEL – Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Mulyadi Idy bersilaturrahim dengan para pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) yang tergabung dalam Forum Kumunikasi Pondok Pesantren Kab. Soppeng (FKPPS).

Pada pertemuan yang digelar di Ponpes Sirathal Mustaqiem Desa Lompulle Kec. Ganra Kab. Soppeng ini, Mulyadi Idy membeberkan 3 isu terkait Pesantren saat ini.


“Terdapat 3 isu terkait pesantren di Indonesia saat ini, yaitu Inklusi, Pelecehan Sexual dan Vokasi,” ucap Mulyadi Idy, Rabu 20 September 2023.

Diterangkan Kabid Pontren, Inklusi adalah suatu upaya untuk membangun lingkungan Pesantren yang terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang santri.

“Pondok pesantren di Indonesia secara umum tidak menolak siapapun yang ingin masuk ke pesantren,” kata dia. ,

Selanjutnya isu pelecehan sexual, Mulyadi meminta agar pimpinan Ponpes senantiasa menjaga santri dari tindakan pelecehan sexual, dimana menurutnya, tindakan tersebut pada beberapa kasus di Indonesia justru dilakukan oleh oknum pembina santri.

“Ciptakan pesantren yang ramah anak, jaga anak-anak kita. Hindarkan santri dari perundungan yang bisa merusak psikhologis mereka. Saya imbau kepada pengelola Pondok agar menghilangkan tradisi senioritas di pesantren,” tuturnya.

Sedangkan Vokasi jelas Mulyadi adalah  bagaimana Pesantren membekali santri dengan penguasaan keahlian terapan tertentu diluar pembelajaran agama.

“Dengan vokasi, Pesantren bisa menghasilkan enterpreneur - enterpreneur kedepan, selain menjadi kyai, ada keterampilan yang bisa dibawa setelah keluar dari pesantren. Makanya kita kerjasama dengan BLK dari Dinas Tenaga Kerja,” terangnya.

Selain itu, Mulyadi juga mengajak para pimpinan Pondok untuk senantiasa  meningkatkan kualitas  SDM yang dimiliki, serta berupaya membangun sinergitas dengan pemerintah dan stakeholder lainnya.

Mengenai sikap Pondok menyambut kontestasi Politik 2024, Mulyadi mempersilahkan memilih sesuai hati nurani masing-masing, dan melakukan kehati-hatian dalam membagikan informasi yang tidak jelas sumbernya serta tidak menjadikan tempat ibadah sebagai sarana kampanye.

“Bapak ibu adalah panutan, jangan sekali-sekali tempat ibadah dijadikan tempat kampanya. Tetap menjadi pengayom di kabupaten Soppeng dan mari kita wujudkan pemilu yang aman, damai dan tentram. Kita boleh beda pilihan tapi kita tetap bersaudara,” imbaunya.

Pada kesempatan ini, ia juga meminta kepada FKPPS Kab. Soppeng untuk mempersiapkan diri menyambut expo yang rencananya akan digelar pada tanggal 22 sampai 25 Oktober 2023 di gedung IMMIM Makassar.

"Kepada para pimpinan pondok harap mempersiapkan diri untuk berpartisipasi pada expo ini, terutama bagi peneima bantuan inkubasi bisnis," pungkasnya.

Selain Pimpinan Ponpes yang tergabung dalam FPPS, forum silaturrahim yang diinisiasi oleh Kasi Pontren Kemenag Soppeng Andi Berlian ini juga dihadiri oleh para operator Emis untuk kemudian mendapatkan pembekalan selepas pertemuan ini. (AB)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default