Dilantik Menteri Agama, 10 Orang PPPK Kemenag Ikuti Dari Makkah, Enam Dari Sulsel

Kontributor

Makkah (Kemenag Sulsel) – Pelantikan 71.149 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama RI berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025 serentak secara Nasional.
Pelantikan PPPK ini menjadi
momen bersejarah yang melampaui seremoni administratif. Diikuti secara daring
dari seluruh penjuru Indonesia dan bahkan dari Tanah Suci Makkah, pelantikan
ini menjelma menjadi sebuah gerakan spiritual, ekologis, dan sarat nilai
pengabdian.
Dari Lantai MZ Hotel Moro
Al Alameyah No 311 Sektor 3 Makkah, sebanyak 10 PPPK turut dilantik secara
langsung. Mereka terdiri atas 2 petugas haji dan 8 jemaah haji reguler yang
tengah menunaikan ibadah, menjadikan pelantikan ini sebagai simbol
keterhubungan antara tugas dunia dan pengabdian spiritual.
Pelantikan yang diikuti
dari Kota Suci Mekkah ini juga dihadiri dan disaksikan oleh H. Ahmad Sya’rani, H.
Nurul Haq (Kakankemenag Kab. Luwu Sulsel) dan bertindak selaku Rohaniwan adalah
Pembimbing Ibadah Kloter 6 UPG H. Musriadi.
Kesepuluh PPPK Kemenag
yang dilantik tersebut adalah:
1. Irwanto B – Kemenag
Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan
2. Husnawiah – Kemenag
Kab. Gowa, Sulawesi Selatan
3. Hairal H – Kemenag Kab.
Luwu, Sulawesi Selatan
4. Nurwahidah M – Kemenag
Kab. Maros, Sulawesi Selatan
5. Asmiati – Kemenag Kab.
Maros, Sulawesi Selatan
6. Zakia – IAIN Bone,
Sulawesi Selatan
7. M. Hadari – Kemenag
Kab. Tanggamus, Lampung
8. Ratna Maulidah – MTsN 5
Tanah Laut, Kalimantan Selatan
9. Supriono – Kemenag Kota
Solok, Sumatera Barat
10. Najihah – Kemenag Kab.
Pati, Jawa Tengah
Sebelum resmi dilantik,
para PPPK melakukan penanaman pohon sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan
ekoteologi yang digagas oleh Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar. Penanaman
ini bukan sekadar simbolis, tapi menjadi bagian dari visi besar Kemenag untuk
merawat bumi sebagai bagian dari ibadah.
Gerakan ini selaras
dengan konsep baru trilogi kerukunan yang diupgrade oleh Menteri Agama yakni
kerukunan antar sesama manusia, antara manusia dengan alam, dan antara manusia
dengan Tuhan. Konsep ini memperluas pemahaman kerukunan umat beragama menjadi
lebih utuh dan mendalam—tidak hanya menjaga harmoni sosial, tapi juga menjaga
lingkungan dan spiritualitas sebagai satu kesatuan.
“Menjadi ASN
Kementerian Agama bukan hanya soal bekerja, tapi juga soal mengabdi kepada
negara, kepada umat, kepada lingkungan, dan kepada Tuhan,” tegas Menteri Agama
dalam sambutannya.
Beliau juga
mengingatkan agar para PPPK menjadi teladan yang mencerminkan nilai-nilai
kemanusiaan, keberagamaan, dan kepedulian ekologis.
“Di mata masyarakat, ASN Kementerian Agama sering kali dipandang seperti malaikat. Karena kita dikenal dari sisi putihnya—baik secara simbolik maupun peran. Maka jangan sia-siakan kepercayaan itu. Jadilah panutan. Jadilah pelindung. Pertanggungjawabkan amanah ini bukan hanya kepada negara, tapi kepada Tuhan dan umat manusia.”
Pelantikan berlangsung
khidmat, disaksikan oleh pejabat tinggi Kemenag dan ribuan peserta lainnya.
Dari pelosok tanah air hingga Tanah Suci, pelantikan ini menjadi penanda era
baru ASN Kementerian Agama yang tidak hanya dituntut cakap dalam tugas, tapi juga
utuh dalam nilai: menjunjung tinggi kerukunan, mencintai alam, dan mendekatkan
diri kepada Tuhan. (diah)