Daerah

Fakta Menginspirasi : Ratna Aulia, Sosok Paskib Pembawa Baki Bendera Merah Putih Siswi MAN Palopo

Foto Kontributor
Humas Palopo

Kontributor

Senin, 18 Agustus 2025
...

Palopo (Humas Palopo) – Sosok pembawa baki pengibaran Sang Merah Putih berhasil mencuri perhatian pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Minggu (17/08/2025).

Adalah Ratna Aulia, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Palopo, yang dipercaya mengemban amanah penuh kehormatan itu. Gadis kelahiran Limpo, Kabupaten Barru, 11 Juli 2009 ini merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Supriadi dan Kasma. S

Setelah lulus dari SMP Pesantren Sinergi Mulya Kabupaten Luwu, Ratna melanjutkan pendidikannya di MAN Kota Palopo dan terpilih sebagai salah satu anggota Paskibraka 2025.

Untuk menjadi anggota Paskibra dan meraih posisi sebagai pembawa baki bendera, Ratna harus melalui tujuh tahap seleksi yang sangat ketat. Dari 295 pendaftar (144 putra dan 151 putri), namanya akhirnya lolos bersama 76 peserta terbaik yang terdiri dari 40 putra dan 36 putri.

Namun, di balik ketegasannya saat membawa baki bendera merah putih, tersimpan kisah haru sekaligus menginspirasi. Ratna harus merantau ke Kota Palopo demi menuntut ilmu. Ayahnya bekerja sebagai petani di Larompong, Kabupaten Luwu, sementara ibunya kini berdomisili di Kalimantan bersama keluarga barunya.

Sehari-harinya, Ratna tinggal di sebuah kos sederhana di depan kompleks MAN Kota Palopo, ditemani kakak kandungnya yang tengah kuliah di UIN Palopo. Namun, ketika sang kakak harus mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Burau, Luwu Timur.

Ratna benar-benar menjalani latihan hampir sebulan penuh dengan sebatang kara. Bahkan, ia kerap harus sarapan di lokasi latihan karena tidak ada yang menemaninya di kos.

Meski penuh keterbatasan, semangatnya tidak pernah luntur. “Ini adalah pengalaman dan momen yang sangat berharga dalam hidupku,” tutur Ratna dengan mata berbinar.

Selama masa pelatihan, Ratna belajar banyak hal tentang kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab.

“Awalnya saya kurang yakin bisa menjadi pembawa baki. Tapi berkat dukungan teman-teman, saya percaya diri. Saya bangga bisa membawa nama baik orang tuaku, meskipun mereka tidak sempat hadir menyaksikan,” ucapnya lirih.

Kepala MAN Kota Palopo, Dra. Hj. Jumrah, M.Pd.I., mengaku sangat terharu sekaligus bersyukur karena salah satu anak didiknya berhasil terpilih sebagai pembawa baki bendera pada upacara kemerdekaan.

“Tak terasa di tribun kehormatan saya merinding ketika MC mengumumkan bahwa pembawa baki adalah siswi MAN Palopo. Itu momen yang membuat saya bangga sekaligus haru,” ungkapnya sesaat setelah prosesi pengibaran bendera selesai.

Rahmiati, S.Pd., salah seorang pembina Paskibra MAN Palopo, ikut mengungkapkan kebanggaannya. “Dengan tekad kuat, Ratna menjalani latihan dan seleksi yang sangat ketat. Alhamdulillah, ia berhasil dipercaya sebagai pembawa baki bendera. Ini sebuah kebanggaan besar bagi Madrasah,” ujarnya.

Momen haru pun terasa usai upacara penurunan bendera. Saat rekan-rekan Paskibra lain dikerumuni keluarga yang datang memberikan selamat dan hadiah, Ratna berdiri sendiri tanpa sanak saudara. Namun, ia tidak merasa kecil hati.

Dukungan keluarga teman-temannya yang memberikan ucapan selamat bahkan menghadiahi buket bunga, membuatnya merasa dikelilingi oleh keluarga baru. Seperti seorang mahasiswa yang baru saja diwisuda, Ratna tetap tersenyum bangga.

Dengan dedikasi, ketekunan, dan kemandirian, Ratna Aulia menjadi teladan bagi teman-temannya. Sosoknya membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi.

Dari kesederhanaan, ia mampu mengharumkan nama Madrasah, sekaligus menunjukkan bahwa anak dari pelosok daerah pun bisa berdiri tegak di barisan terdepan Pasukan Pengibar Bendera. (adr/rdp)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default