Fakta Menginspirasi : Ratna Aulia, Sosok Paskib Pembawa Baki Bendera Merah Putih Siswi MAN Palopo

Kontributor

Palopo (Humas Palopo) – Sosok pembawa baki pengibaran Sang
Merah Putih berhasil mencuri perhatian pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun
ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Minggu
(17/08/2025).
Adalah Ratna Aulia, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota
Palopo, yang dipercaya mengemban amanah penuh kehormatan itu. Gadis kelahiran
Limpo, Kabupaten Barru, 11 Juli 2009 ini merupakan putri bungsu dari tiga
bersaudara pasangan Supriadi dan Kasma. S
Setelah lulus dari SMP Pesantren Sinergi Mulya Kabupaten
Luwu, Ratna melanjutkan pendidikannya di MAN Kota Palopo dan terpilih sebagai
salah satu anggota Paskibraka 2025.
Untuk menjadi anggota Paskibra dan meraih posisi sebagai
pembawa baki bendera, Ratna harus melalui tujuh tahap seleksi yang sangat
ketat. Dari 295 pendaftar (144 putra dan 151 putri), namanya akhirnya lolos
bersama 76 peserta terbaik yang terdiri dari 40 putra dan 36 putri.
Namun, di balik ketegasannya saat membawa baki bendera merah
putih, tersimpan kisah haru sekaligus menginspirasi. Ratna harus merantau ke
Kota Palopo demi menuntut ilmu. Ayahnya bekerja sebagai petani di Larompong,
Kabupaten Luwu, sementara ibunya kini berdomisili di Kalimantan bersama
keluarga barunya.
Sehari-harinya, Ratna tinggal di sebuah kos sederhana di
depan kompleks MAN Kota Palopo, ditemani kakak kandungnya yang tengah kuliah di
UIN Palopo. Namun, ketika sang kakak harus mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Burau, Luwu Timur.
Ratna benar-benar menjalani latihan hampir sebulan penuh
dengan sebatang kara. Bahkan, ia kerap harus sarapan di lokasi latihan karena
tidak ada yang menemaninya di kos.
Meski penuh keterbatasan, semangatnya tidak pernah luntur.
“Ini adalah pengalaman dan momen yang sangat berharga dalam hidupku,” tutur
Ratna dengan mata berbinar.
Selama masa pelatihan, Ratna belajar banyak hal tentang
kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab.
“Awalnya saya kurang yakin bisa menjadi pembawa baki. Tapi
berkat dukungan teman-teman, saya percaya diri. Saya bangga bisa membawa nama
baik orang tuaku, meskipun mereka tidak sempat hadir menyaksikan,” ucapnya
lirih.
Kepala MAN Kota Palopo, Dra. Hj. Jumrah, M.Pd.I., mengaku
sangat terharu sekaligus bersyukur karena salah satu anak didiknya berhasil
terpilih sebagai pembawa baki bendera pada upacara kemerdekaan.
“Tak terasa di tribun kehormatan saya merinding ketika MC
mengumumkan bahwa pembawa baki adalah siswi MAN Palopo. Itu momen yang membuat
saya bangga sekaligus haru,” ungkapnya sesaat setelah prosesi pengibaran
bendera selesai.
Rahmiati, S.Pd., salah seorang pembina Paskibra MAN Palopo,
ikut mengungkapkan kebanggaannya. “Dengan tekad kuat, Ratna menjalani latihan
dan seleksi yang sangat ketat. Alhamdulillah, ia berhasil dipercaya sebagai
pembawa baki bendera. Ini sebuah kebanggaan besar bagi Madrasah,” ujarnya.
Momen haru pun terasa usai upacara penurunan bendera. Saat
rekan-rekan Paskibra lain dikerumuni keluarga yang datang memberikan selamat
dan hadiah, Ratna berdiri sendiri tanpa sanak saudara. Namun, ia tidak merasa
kecil hati.
Dukungan keluarga teman-temannya yang memberikan ucapan
selamat bahkan menghadiahi buket bunga, membuatnya merasa dikelilingi oleh
keluarga baru. Seperti seorang mahasiswa yang baru saja diwisuda, Ratna tetap
tersenyum bangga.
Dengan dedikasi, ketekunan, dan kemandirian, Ratna Aulia
menjadi teladan bagi teman-temannya. Sosoknya membuktikan bahwa keterbatasan
bukanlah penghalang untuk berprestasi.
Dari kesederhanaan, ia mampu mengharumkan nama Madrasah,
sekaligus menunjukkan bahwa anak dari pelosok daerah pun bisa berdiri tegak di
barisan terdepan Pasukan Pengibar Bendera. (adr/rdp)