Hari Kedua Matsama MAN 1 Parepare, IPDA Edi Hardiansyah Tekankan Pencegahan Bullying, Intoleransi, Dan Narkoba

Kontributor

Parepare, (Kemenag Parepare) - Langit tampak teduh, tapi
suasana kelas serbaguna MAN 1 Kota Parepare justru menggelegak dengan semangat
perubahan.
Di hari kedua Matsama, Selasa, 15 Juli 2025 bukan sekadar
rutinitas pengenalan lingkungan madrasah yang berlangsung. Lebih dari itu, ada
pesan kuat yang mengguncang kesadaran: Jadilah pelindung, bukan pelaku; jadilah
cahaya, bukan bara.
Sosok yang menghadirkan energi itu adalah IPDA Edi
Hardiansyah, Kanit Samapta Polsek Soreang. Dengan pembawaan tegas namun
bersahabat, ia menyulut bara kesadaran para peserta didik baru akan pentingnya
membentengi diri dari tiga musuh utama remaja: bullying, intoleransi, dan
narkoba.
“Remaja itu ibarat mata air. Bersihnya harus dijaga sejak
awal. Kalau tercemar, akan keruh ke mana-mana,” tegas IPDA Edi membuka sesi.
Dengan gaya komunikatif yang membumi, ia mengajak para siswa
untuk tidak menjadi penonton dalam menghadapi tindakan kekerasan, baik verbal
maupun fisik. “Bullying bukan keberanian. Itu kelemahan yang disamarkan. Jangan
biarkan lidahmu menjadi luka bagi orang lain,” ucapnya, memantik hening yang
penuh makna.
Ia juga menguliti bahaya intoleransi dan pelecehan yang,
jika dibiarkan, akan merusak harmoni sosial bahkan menjerumuskan ke ranah
hukum. “Kalian bukan generasi pengikut arus, tapi pemilik arah,” seru IPDA Edi,
menyemangati.
Namun, peringatan paling menggugah datang saat ia membahas
bahaya narkoba dan rokok. Ia menyebutnya sebagai “dua penjajah dalam bentuk
modern” yang tak hanya mencuri kesehatan, tapi juga masa depan. “Kalau hari ini
kamu nyalakan rokok, besok bisa jadi hidupmu yang padam,” katanya menggelegar.
Respon peserta? Luar biasa! Para siswa tak hanya mendengarkan,
mereka juga berani bertanya, berdiskusi, dan menunjukkan tekad menjadi agen
kebaikan di madrasah.
Kepala MAN 1 Kota Parepare, Rusman Madina, tak
menyia-nyiakan momentum ini. “Kami bangga bisa bersinergi dengan Polsek
Soreang. Matsama bukan sekadar kegiatan rutin, tapi ruang penanaman nilai. Ini
madrasah, bukan hanya tempat belajar, tapi tempat membentuk karakter,”
tegasnya, penuh optimisme.
Hari kedua Matsama ini adalah bukti bahwa pendidikan
karakter bukan teori kosong. Ia hidup, berdetak, dan membentuk. Dan IPDA Edi
Hardiansyah hari ini telah menyalakan lentera itu di tengah kelas serbaguna, di
tengah hati para siswa, di tengah bangsa yang menaruh harapan.
MAN 1 Kota Parepare, terus menyalakan akal, iman, dan
keberanian!.(Akbar/Wn)