Hidayah Mustamin PAI KUA Tanete Riattang Jadi Juri Lomba Kreasi Nasi Tumpeng Di Kemenag Bone

Kontributor

Watampone, Kemenag Bone - Penyuluh Agama KUA Kecamatan Tanete Riattang, Hidayah Mustamin, mendapat amanah menjadi tim juri pada lomba kreasi nasi tumpeng yang digelar di Lapangan Bulu Tangkis Kemenag Bone, Sabtu (16/08/2025). Lomba ini berlangsung meriah dengan menghadirkan peserta dari KUA dan Madrasah dari 27 Kecamatan se-Kabupaten Bone.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan
memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Kreasi nasi
tumpeng dipilih sebagai simbol kebersamaan, rasa syukur, dan wujud pelestarian
budaya bangsa yang sarat dengan makna filosofis. Setiap peserta menampilkan
kreativitas dan kekompakan dalam menghias tumpeng yang diperlombakan.
Sebagai salah satu juri, Hidayah Mustamin mengaku bangga dan
terhormat dapat turut serta memberikan penilaian pada lomba tersebut.
Menurutnya, nasi tumpeng bukan sekadar makanan, tetapi juga sarana dakwah
budaya yang dapat mengajarkan nilai-nilai syukur, persaudaraan, dan semangat
kebersamaan.
“Menjadi juri di lomba ini adalah amanah yang sangat
berharga. Kita bisa melihat bagaimana kreativitas peserta sekaligus memperkuat
ukhuwah di antara keluarga besar Kemenag Bone,” ujar Hidayah. Ia menambahkan,
aspek yang dinilai tidak hanya tampilan dan kerapian, tetapi juga makna
filosofi serta kekompakan tim dalam menyajikan tumpeng.
Lomba nasi tumpeng ini diikuti dengan penuh antusiasme. Para
peserta datang membawa kreasi terbaik mereka, mulai dari hiasan yang penuh
warna, desain unik, hingga sentuhan lokal khas Bugis yang menambah nilai
estetika. Hal ini menjadikan penilaian semakin menarik sekaligus menantang bagi
para juri.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone menyampaikan apresiasi
kepada seluruh peserta dan tim juri. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan
semata-mata ajang kompetisi, melainkan juga wadah mempererat tali silaturahmi
antarpegawai Kemenag, penyuluh agama, dan tenaga pendidik madrasah di seluruh
kecamatan.
Selain itu, lomba ini juga diharapkan dapat menumbuhkan
semangat nasionalisme dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat kemerdekaan
yang diraih bangsa Indonesia. Tumpeng sebagai simbol syukur menjadi relevan
untuk memperingati hari bersejarah ini.
Dengan berakhirnya lomba, para pemenang diumumkan dan
diberikan penghargaan oleh panitia. Kehadiran Hidayah Mustamin sebagai salah satu
juri menambah semangat tersendiri bagi peserta, sekaligus menjadi bukti bahwa
penyuluh agama memiliki peran penting tidak hanya dalam bidang dakwah, tetapi
juga dalam kegiatan sosial dan budaya yang mempererat persaudaraan di tengah
masyarakat. (Anha/Ahdi)