Hisbullah Dan Sudirman Kupas Konsep Pembelajaran Mendalam Untuk Guru MIN 3 Luwu
Kontributor
    Belopa (Kemenag Luwu) — Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Luwu menggelar
kegiatan Pembinaan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) pada Rabu (17/9/2022).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Hisbullah, S.Pd., M.Pd.,
dan Sudirman Mahide, S.Pd.I., MM., serta dibuka langsung oleh Kakankemenag
Kabupaten Luwu, Drs. H. Nurul Haq, MH.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Luwu menegaskan bahwa kegiatan ini
merupakan bagian dari upaya mensukseskan program Menteri Agama RI, yakni kurikulum
berbasis cinta. Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah memperdalam
pemahaman para pendidik sehingga dinamakan Pembinaan Pembelajaran Mendalam.
“Kita harapkan para guru setelah menerima materi dari narasumber dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga anak-anak kita menjadi lebih
cerdas, lebih beriman, dan memiliki pemahaman yang baik tentang kemanusiaan,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya nilai cinta dalam proses
pendidikan. Menurutnya, banyak persoalan di negeri ini terjadi akibat kurangnya
rasa kasih sayang dan cinta yang mendalam. Karena itu, guru harus menanamkan nilai cinta
kepada Allah dan Rasul, cinta kepada orang tua, serta cinta kepada sesama.
Pada sesi materi, Dr. Hisbullah, S.Pd., M.Pd. membawakan tema Implementasi
Pembelajaran Mendalam Berbasis Cinta. Ia menekankan bahwa pembelajaran tidak
hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga harus menumbuhkan nilai
kasih sayang, kepedulian, dan keteladanan di lingkungan madrasah.
Selain itu, Dr. Hisbullah juga memperkenalkan pemanfaatan ChatGPT kepada
para guru MIN 3 Luwu. Ia memberikan contoh penyusunan perencanaan pembelajaran
berbasis deep learning dengan memilih capaian pembelajaran elemen akhlak, yakni
berbaik sangka kepada Allah Swt., serta berakhlak kepada orang tua, keluarga,
dan pendidik.
Rancangan pembelajaran tersebut diintegrasikan dengan delapan profil
lulusan, meliputi keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis,
kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Ia juga
menekankan prinsip belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,
pengalaman belajar melalui memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan, serta
empat kerangka pembelajaran yang terdiri dari praktik pedagogis, lingkungan
belajar, pemanfaatan digital, dan kemitraan pembelajaran.
Pemateri kedua, Sudirman Mahide, S.Pd.I., MM, menyampaikan konsep Pembelajaran
Mendalam yang menekankan keterlibatan aktif peserta didik dalam memahami,
menghayati, dan mengaplikasikan pengetahuan secara bermakna. Ia menegaskan,
pembelajaran mendalam tidak hanya berorientasi pada kognitif, tetapi juga
penguatan sikap, keterampilan, dan karakter. Dengan demikian, guru
diharapkan mampu mampu melahirkan
generasi kritis, kreatif, dan berakhlak mulia. (Isl/Um).