MAKASSAR, KEMENAG SULSEL ~ Puluhan jemaah haji (JH) lansia kloter 35 asal Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan salat dzuhur berjamaah di aula Mina Asrama Haji Sudiang Makassar sebelum boarding dan bertolak ke Jeddah Arab Saudi, Senin 26 Mei 2025.

Tidak seperti jemaah lainnya, para lansia ini tidak disarankan salat berjamaah di Masjid Kuba Asrama Haji Makassar yang berjarak sekira 100 meter dari aula Mina, agar mereka dapat beristirahat lebih lama sebelum diterbangkan.

"Jika jadwal pemberangkatan bertepatan waktu salat, maka jemaah yang sudah berada di aula kita sarankan ke masjid salat berjamaah, namun yang lansia salatnya di aula saja," ucap H. Muh. Yunus, Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan Jemaah.

"Rekan - rekan petugas sudah menyiapkan karpet bagi para lansia untuk salat disini. Tentu kita tidak ingin mereka kelelahan, apalagi penerbangan ke Jeddah kurang lebih 11 jam lamanya," kata Muh. Yunus menambahkan.

Selanjutnya, Muhammad Yunus yang juga didaulat melepas kloter 35 ini secara resmi dalam sambutanya mengatakan bahwa ibadah haji adalah proses mensucikan diri, baik jasmani maupun rohani.

"Bapak ibu sekarang diberangkatkan dalam keadaan ihram. Apa maknanya ?. Mandi sebelum ihram adalah untuk mensucikan jasmani, rohani dan pikiran karena bapak Ibu akan datang  memenuhi panggilan Allah. Olehnya itu luruskan niat bahwa kita berhaji karena Allah semata," ucapnya.

Perjalanan ibadah haji, sambung Muh. Yunus, nikmatnya tdak sekadar pada ritual ibadah yang dilakukan, tapi ada makna terdalam di balik itu.

"Ada makna merasuk hingga ke sukma, bahwa kita adalah tamu Allah yang terpanggil. Kita hadir sebagai hamba untuk memohon ampunan, mensucikan jiwa dan membersihkan pikiran demi menggapai predikat haji mabrur," imbuhnya.

Terakhir, Muh. Yunus berpesan agar jemaah kloter 35 menjaga kekompakan dan kebersamaan layaknya sebagai satu keluarga.

"Tidak ada lagi jemaah kota ini, kabupaten itu, kita adalah jemaah kloter 35 yang utuh dan bertekad saling membantu satu sama lain," pungkasnya.

Diketahui, 393 JH kloter 35 seluruhnya berasal dari 7 kabupaten - kota se-Sulawesi Tenggara, yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Buton Utara, Kolaka, Muna Barat, Konawe Utara dan Bombana. (AB)