Makassar, (Kemenag Sulsel) -- Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Maros melakukan kunjungan konsultatif ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis, 31 Juli 2025. 

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya SK Bupati Maros Tahun 2025 tentang Pembentukan FKUB Kabupaten Maros Periode 2025–2030.

Rombongan FKUB Maros dipimpin oleh Ketua terpilih, Dr. H. Nasiruddin Rasyid, M.Pd., didampingi Sekretaris FKUB, Dr. H. Abdul Kadir Ibrahim, S.Ag., M.Ag., serta sejumlah anggota. Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulsel, H. Aminuddin, bersama Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat Beragama.

Pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk menjalin koordinasi awal sekaligus menyelaraskan program kerja lintas iman, guna memperkuat harmoni sosial di Kabupaten Maros dan wilayah Sulawesi Selatan pada umumnya.

“Kami akan terus bersinergi dengan Kementerian Agama dalam membangun dan menjaga kerukunan antarumat beragama. Alhamdulillah, kami juga mendapat dukungan penuh dari Bupati Maros, yang sangat peduli terhadap keberagaman dan keharmonisan sosial di daerah,” ujar Dr. Nasiruddin Rasyid.

Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, H. Aminuddin, dalam arahannya mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi konflik sosial yang bisa dipicu oleh isu-isu bernuansa SARA.

“Kita perlu tetap waspada dengan kondisi sekarang ini, terutama dengan adanya isu-isu yang beredar di tempat lain. Jangan sampai berimbas ke Sulawesi Selatan. Kita harus proaktif dan bergerak cepat untuk menanggulangi isu-isu bernuansa SARA agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Aminuddin.

Pertemuan ini juga membahas sejumlah isu penting seputar penguatan peran FKUB, pengembangan dialog lintas iman, serta pelibatan elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas dan toleransi antarumat beragama.

Melalui konsultasi ini, FKUB Maros berharap dapat menjalankan fungsinya dengan lebih optimal dalam membina kehidupan keagamaan yang rukun, damai, dan berkeadaban.