Kakankemenag Maros Dorong Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta Ke APSI

Kontributor

Maros (Kemenag Maros)-Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia
(APSI) Kabupaten Maros menyelenggarakan pertemuan dalam rangka penyamaan
persepsi implementasi kurikulum pendidikan tahun ajaran 2025–2026.
Kegiatan ini digelar di SMPN 18 Lau pada Selasa (12/8/2025),
dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Maros, Ketua
APSI Maros, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, serta
seluruh pengawas madrasah se-Kabupaten Maros.
Ketua APSI Maros, Jabaruddin, dalam sambutannya menegaskan
pentingnya pertemuan ini untuk menyatukan visi para pengawas madrasah.
"APSI menginisiasi pertemuan ini agar para pengawas
memiliki satu bahasa, satu persepsi demi kebaikan anak binaan kita di
masing-masing madrasah. Tingkatkan integritas dan kapabilitas, karena pengawas
adalah tempat guru dan kepala sekolah bertanya. Kita harus memiliki ilmu, dan
inilah gunanya APSI," ujarnya.
Jabaruddin juga menyoroti pentingnya fasilitas bagi para
pengawas. "Masih ada pengawas yang belum mendapatkan fasilitas yang layak.
Saya harap hal ini dapat ditindaklanjuti demi kebaikan bersama,"
tambahnya.
Kakankemenag Maros, H. Muhammad, dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi kepada APSI, khususnya dengan hadirnya pengawas baru
yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengawasan.
"Kami harap para pengawas dapat menjembatani dan
mengharmonisasi sekolah-sekolah di Kabupaten Maros," ujarnya.
Ia juga memperkenalkan konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
yang diadopsi Kementerian Agama sesuai arahan Menteri Agama.
"Kurikulum ini harus bernuansa cinta dan kasih sayang.
KBC adalah rohnya kurikulum. Saya harap para pengawas dapat mengarahkan guru
dan kepala sekolah untuk mengadopsinya, sehingga kejadian seperti bullying dan
kekerasan dapat dihilangkan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Maros, Andi Wandi Bangsawan, meminta para pengawas lebih aktif
membina kepala sekolah. "Jika ada kepala sekolah yang tidak mau dibimbing,
beritahu saya, biar saya turun langsung. Saya juga minta laporan mingguan
tentang guru dan kepala sekolah yang malas, agar permasalahan bisa cepat
ditindaklanjuti," tegasnya.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, kemudian dilanjutkan dengan
penyajian materi dan diskusi implementasi kurikulum tahun ajaran 2025–2026 oleh
narasumber Abd. Azis dan Burhanuddin.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan peran
pengawas dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Maros,
semakin optimal. (Vicha)