Daerah

Kakankemenag Maros Tausiyah Kerukunan Di Keuskupan Agung Makassar

Foto Kontributor
Ulya Sunani

Kontributor

Minggu, 16 Maret 2025 · 00:00 WIB
...

Makassar, (Kemenag Maros) -- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros menyampaikan tausiyah kerukunan dalam silaturrahmi dan buka puasa bersama ormas kepemudaan lintas agama Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (15/3/2025).

Kakankemenag Maros H. Muhammad, di aula Keuskupan Agung Makassar, mengungkap pentingnya menahan ego dan mengutamakan solidaritas bersama. Demi, hidup rukun dalam bingkai kebangsaan.

“Tujuan hampir semua agama, menjadikan orang baik yang dekat dengan Tuhan. Dalam bahasa Islam takwa, menahan diri.

“Saya lihat kehidupan keagamaan di Toraja, itu saling menahan. Menahan ego. Ego untuk mengkapling bahwa hanya saya yang masuk surga.

“Menyambungkannya dengan deklarasi Istqlal tentang prinsip-prinsip kemanusiaan, itu ya hidup bersama dengan semesta.

“Saya tidak pernah memanggil saudara yang beragama Katolik, Kristen, Budha itu dengan non-Muslim, karena saya anggap itu diskriminatif. Kapling mayoritas minoritas ini selalu kita hidup-hidupkan, padahal kita sama. Hidup bersama-sama di tanah air NKRI. Oleh karena itu, ego ini harus menjadi perhatian kita bersama.

“Dengan hadirnya kita di tempat ini, umat Katolik memberikan kita contoh bahwa dalam beragama, kita tidak boleh ego.

Kemudian, Kakankemenag Muhammad mengungkap bagaimana kehidupan keagamaan di Kabupaten Maros. “Ketika saya di Maros, saya inisiasi pasang papan nama gereja Katolik, karena kita di sini kita sama.

“Puasa ini momentum kita untuk bisa menahan ego. Lapar, haus itu hal dasar, tapi tingkatan yang di atas adalah bagaimana menahan ego ini. Itulah yang disebut takwa.

“Berarti juga rendah hati. Ketika kita betul-betul memikirkan apa yang diberikan Tuhan dalam kehidupan, maka ketika menahan lapar, haus, menahan ego, solidaritas itu akan terbangun. Solidaritas bersama.

“Pertemuan kita kali ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Saya kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros mendukung program Bapak Menteri Agama, Bapak Kakanwil, mendukung agar solidaritas ini terbangun dalam kehidupan kita bersama.”

Sebelumnya, Pastor Albert Arina, juga menyampaikan deklarasi Istiqlal merupakan tonggak penting menjaga kerukunan hidup bersama.

“Kegiatan ini merupakan tanda ikatan bahwa kita sesama makhluk ciptaan Tuhan. Di puasa ini kita perbanyak silaturrahmi. Perjalanan sebagai bangsa perlu dijaga dan dirawat. Mari sama-sama berkolaborasi.”

Pimpinan FKUB Sulsel, Dr Nurman Said, di forum ini menyampaikan bahwa peran penting tokoh agama dan pemuda sebagai penopang kehidupan berbangsa.

“Bahwa sesungguhnya agama memiliki solusi, pemandu umat menjalani kehidupan dengan baik. Di sinilah peran tokoh agama dan organisasi kepemudaan lintas agama.”

Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel H. Aminuddin, menyampaikan asta program prioritas Kemenag, di antaranya “cinta adalah ajaran universal semua agama. Dan kalau umat dekat dengan ajaran agamanya masing-masing, maka kerukunan akan tercipta.”

Sedangkan Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar Pastor Fransiskus Nipa, mengungkap pentingnya terus menggaungkan deklarasi Istiqlal.  “Perlu terus sosialisasikan deklarasi Istiqlal, bahkan sampai ke akar rumput, baik dalam negeri maupun luar negeri.”

Dalam kegiatan, selain silaturrahmi pimpinan organisasi lintas agama juga diberikan kesempatan memberikan pandangan tentang deklarasi Istiqlal.

Kemudian, sesaat sebelum buka puasa bersama, beberapa warga sekitar keuskupan juga diundang hadir dan diberikan santunan.

Hadir dalam acara, pimpinan organisasi pemuda lintas agama, di antaranya PW GP Ansor Sulsel dan lembaga swadaya masyarakat serta awak media. (Ulya)

Editor: Mawardi

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default