MAKASSAR, KEMENAG SULSEL – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh satuan pendidikan madrasah, mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).

Program tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor: 22 Tahun 2025 tentang Dukungan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Madrasah,  Satuan Pendidikan Keagamaan dan Pesantren.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Kakanwil mengimbau kepada para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se-Sulsel untuk segera menginstruksikan seluruh satuan pendidikan keagamaan dan pesantren di wilayah masing-masing agar melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala.

"Pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan merupakan langkah preventif yang sangat penting untuk memastikan terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan produktif," ujar H. Ali Yafid dalam keterangannya, Senin 4 Agustus 2024.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan publikasi terhadap pelaksanaan program tersebut. Menurutnya, keterlibatan aktif para pimpinan Satker di tingkat daerah sangat menentukan keberhasilan program ini.

"Saya minta kepada seluruh Kepala Kemenag kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi dan memantau langsung pelaksanaan program ini di madrasah-madrasah yang ada di wilayahnya," tambahnya.

Lebih lanjut, Ali Yafid menyampaikan bahwa program ini tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan, tetapi juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Agama terhadap kesehatan generasi muda.

"Ini adalah wujud perhatian negara melalui Kementerian Agama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, kuat, dan cerdas, baik secara fisik maupun spiritual," pungkasnya.

Diketahui, program pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama RI. Program ini tidak hanya menyasar para siswa, tetapi juga para guru dan tenaga pendidik, dengan target 200 juta orang. (AB).