Kakanwil : Mari Merawat Harmoni Di Tengah Perbedaan

Kontributor

Belopa, (Kemenag Luwu) -‒ Bertempat di Aula PLHUT Kankemenag Kab. Luwu, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama, pada Senin, 15/4/2025.
Selain Kepala Kanwil Kemenag Prov. Sulsel, juga hadir Kabag TU, Ketua Tim Bina Lembaga dan KUB Kanwil Kemeneg Sulsel, Kakan Kemenag Kab. Luwu, Kasubag TU, Para Pengurus FKUB se- Kab. Luwu, Penyuluh Agama Islam, Kristen dan Katolik se- Kab. Luwu, Tokoh Agama, para panitia penyelenggara, serta seluruh peserta kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama.
Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Ali Yafid menyampaikan pentingnya merawat kerukunan antarumat beragama melalui aksi nyata, salah satunya dengan memperkuat dialog lintas agama. Dialog ini bukan hanya menjadi wadah menyelesaikan persoalan, tetapi juga sarana menggali ide dan mempererat silaturrahmi antarumat. Komunikasi terbuka dianggap sebagai fondasi utama dalam memperkuat pemahaman dan solidaritas antar kelompok beragama.
Dalam melanjutkan materinya, Kakanwil menyampaikan bahwa untuk memperkuat harmoni sosial, pemerintah mendorong Program Trilogi Kerukunan, yang salah satu pilarnya berfokus pada penguatan kerukunan antarumat beragama. Perbedaan dilihat bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai kekayaan bangsa yang harus dirawat bersama.
Stabilitas bangsa sangat ditentukan oleh kerukunan umat beragama serta hubungan harmonis antara masyarakat dan pemerintah. Indonesia menjadi contoh bagi dunia karena mampu menjaga persatuan di tengah keragaman etnis, agama, dan budaya. Ini menjadi bukti bahwa toleransi dan moderasi dapat menjadi benteng kokoh dari perpecahan.
Pemerintah bersama tokoh agama mendorong internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial, seperti kejujuran, keadilan, dan kemaslahatan. Jika nilai-nilai tersebut benar-benar diamalkan, masyarakat akan hidup tenteram tanpa perlu banyak intervensi dari aparat keamanan. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pun diajak aktif menyebarkan pemahaman keagamaan yang benar demi memperkuat fondasi spiritual bangsa. (Isl/Um).