Paleteang, (Kemenag Pinrang) – Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pinrang, H. Jalali menghadiri pertemuan rutin Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Pinrang, Senin (19/05/2025)

Dalam semangat mempererat tali silaturahmi antar pondok pesantren, FKPP Kabupaten Pinrang Kali ini, Pondok Pesantren DDI Lerang-Lerang menjadi tuan rumah kegiatan yang berlangsung dengan nuansa kebersamaan yang kental.

Acara yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan pondok pesantren tersebut juga dihadiri Pimpinan Ponpes DDI Lerang-Lerang, Mustamin Sadda, dan Ketua Umum FKPP Kabupaten Pinrang, KH. Abd. Salam Latarebbi serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Pinrang.

Dalam sambutannya, H. Jalali memberikan perhatian khusus kepada para operator pondok pesantren terkait pengelolaan data EMIS (Education Management Information System). Ia menegaskan bahwa perbaikan dan pemutakhiran data menjadi prioritas yang tidak bisa ditunda.

"Data emis pondok adalah perhatian serius yang harus segera ditangani dengan baik oleh para operator," tegasnya.

Kegiatan kali ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang. Kepala BPBD Pinrang, Romy Manule, tampil sebagai narasumber dan menyampaikan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, khususnya yang bersumber dari instalasi listrik.

Ia mengingatkan bahwa pencegahan arus pendek harus menjadi perhatian serius seluruh elemen di lingkungan pesantren.

"Pastikan instalasi listrik aman, ajarkan kepedulian kepada santri dalam hal pencegahan kebakaran. Pengawasan ketat terhadap penggunaan listrik sangat penting karena arus pendek bisa memicu kebakaran, dan arus panjang bisa berujung pada kematian," ungkapnya lugas.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh H. Anas Rasyid, sebagai bentuk harapan akan keselamatan dan keberkahan bagi seluruh pesantren yang hadir dalam forum tersebut.

Pertemuan FKPP ini tidak hanya menjadi ajang koordinasi, namun juga edukasi bagi pondok pesantren dalam meningkatkan kapasitas dan kewaspadaan terhadap potensi bencana di lingkungan masing-masing. (Nur)