Kemenag Barru Gelar Silaturahmi Pengurus Masjid, Pembekalan Imam, Dan Refreshing Da’i 1446 H

Kontributor

Barru, (Kemenag Barru) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru menggelar kegiatan Silaturahmi Pengurus Masjid, Pembekalan Imam Masjid, dan Refreshing Da’i 1446 H / 2025 M di Aula PLHUT Kemenag Barru pada Jumat (28/2/2025).
Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Barru, Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., serta diisi oleh narasumber dari berbagai lembaga, di antaranya Ketua MUI Barru, Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., M.A.; Rektor ITBA, Prof. Dr. H. Kamaruddin Hasan, M.Pd.; serta Wakil Ketua III Baznas, Drs. H. La Minu Kalibu, M.Si., dan H. Syamsul Bahri, S.Ag., M.A.
Dalam laporannya Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Barru, Dr. H. Muhlis Hakim, S.Pd.I, M.M, menyampaikan bahwa acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Kemenag, MUI, Baznas, Bank BRI, dan Bank BSI dalam upaya meningkatkan Sinergitas Pengurus Masjid, Imam, dan Da’i dalam menghadapi bulan suci Ramadhan.
Kepala seksi Bimas Islam menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program antara pengurus masjid, imam, dan da’i agar memiliki visi dan misi yang sama dalam membina umat. “Di kesempatan kali ini, kita akan mendapatkan arahan dan petunjuk dari para narasumber terkait tugas-tugas kita, baik sebagai pengurus masjid, imam masjid, maupun da’i di Kabupaten Barru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Barru, Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai forum diskusi bagi para da’i dan pengurus masjid dalam memperkuat strategi dakwah di Barru. “Kita ingin membahas bagaimana misi dakwah di Kabupaten Barru dapat semakin baik. Para imam juga akan mendapatkan pembekalan terkait pengalaman dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.
Dalam sesi materinya, Anregurutta Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., M.A., menekankan bahwa pengurus masjid harus menjaga keikhlasan dalam menjalankan tugas. “Kita harus memastikan segala sesuatu dilakukan dengan niat yang suci. Jangan ada kepentingan lain dalam mengurus masjid dan umat,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kebersihan masjid serta memahami karakteristik jamaah sebelum mengundang mubaligh. “Sebelum mengundang seorang mubaligh, pengurus masjid harus mengetahui pemahamannya agar sesuai dengan karakter jamaah,” tambahnya.
Prof. Dr. H. Kamaruddin Hasan, M.Pd., dalam paparannya, menyoroti fenomena post-truth, di mana opini lebih dipercaya daripada fakta. Ia mengingatkan para da’i dan mubaligh agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
“Banyak orang saat ini lebih percaya potongan video atau tulisan yang telah diedit daripada fakta sebenarnya. Ini menjadi tantangan bagi mubaligh dalam menyampaikan dakwah yang berbasis kebenaran,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya mubaligh memahami sosiologi dakwah agar pesan yang disampaikan tetap relevan dengan perkembangan zaman.
H. Syamsul Bahri, S.Ag., M.A., menambahkan bahwa seorang imam masjid sebaiknya juga berperan sebagai mubaligh. “Imam harus memiliki keteguhan pendirian, wawasan yang luas, serta keterampilan dalam berkomunikasi dan berdakwah,” ujarnya.
Ia berharap pengurus masjid dapat lebih selektif dalam memilih imam yang tidak hanya mampu memimpin salat, tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi umat dan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para pengurus masjid, imam, dan da’i di Kabupaten Barru untuk meningkatkan koordinasi serta memperkuat strategi dakwah. Melalui sinergi antara Kemenag, MUI, dan Baznas, diharapkan dakwah di Barru semakin maju dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (dini)