Bulukumba, (Kemenag Bulukumba) – Sebanyak 39 guru Pendidikan Agama dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD Negeri, MI, MTsN hingga MA, mengikuti kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Perpustakaan yang berlangsung pada 8–13 September 2025 di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulukumba dengan Balai Diklat Keagamaan Kota Makassar, yang bertujuan memperkuat kapasitas guru dalam pengelolaan perpustakaan sebagai pusat literasi dan pembelajaran di satuan pendidikan.

Pada sesi pembukaan, Ibu Dr. Sukmah, S.Pd.I., M.A., selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Kota Makassar, menyampaikan laporan penyelenggara kegiatan. Ia menekankan bahwa perpustakaan sekolah harus menjadi ruang belajar aktif, bukan sekadar tempat menyimpan buku.
“Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola perpustakaan, sehingga menjadi sumber belajar yang menyenangkan, inovatif, dan mendukung peningkatan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulukumba, Bapak Emil Yusri, Sp., Mp., dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh atas terselenggaranya pelatihan ini. “Perpustakaan yang dikelola dengan baik dapat menjadi pusat pengetahuan dan ruang tumbuhnya budaya literasi. Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi berlanjut pada program-program nyata yang memberikan dampak positif bagi sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, H. Misbah, S.Ag., M.A., yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan kecintaan membaca sejak dini. “Guru agama tidak hanya membimbing aspek spiritual peserta didik, tetapi juga memiliki peran dalam membentuk generasi yang gemar membaca dan mencintai ilmu pengetahuan. Melalui pelatihan ini, kami berharap lahir pengelola perpustakaan yang mampu menghadirkan inovasi dan pelayanan terbaik di sekolah,” tuturnya.

Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari dengan berbagai materi, diskusi, dan praktik langsung, yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas para peserta dalam manajemen perpustakaan sekolah. (Vira)