Kemenag Maros Dukung Program Kesehatan: KTR Dan Eliminasi TB

Kontributor

Maros (Kemenag Maros)-Kemenag Maros menjadi bagian penting dari
program peningkatan taraf kesehatan bagi masyarakat Maros.
Hal ini terlihat saat Rapat koordinasi (Rakor) lintas
program dan lintas sektor bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat Kabupaten
Maros. Kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Grand Town Hotel selama dua hari,
25-26 Juni 2025, hadir perwakilan Kemenag Maros, Penyusun Bahan Urusan Agama,
A. Retna.
Kegiatan hari pertama, dihadiri 120 peserta dari unsur Forkopimda,
pimpinan OPD, Camat dan Kepala Puskesmas sekabupaten Maros.
Sekda Kabupaten Maros, A. Davied Syamsuddin, saat kegiatan
menyampaikan implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Peraturan ini
menitikberatkan pada ruang publik yang diharapkan bebas asap rokok seperti
tempat belajar, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, tempat bermain anak, tempat
kerja dan juga kendaraan umum.
“Jadi bukan melarang orang merokok tetapi mengatur
ruang-ruang merokok agar tidak merugikan orang lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya perilaku hidup sehat
dalam keseharian. “Ke depannya akan diadakan kampanye kesehatan yang melibatkan
semua sektor di Kabupaten Maros.
Berlanjut di hari kedua Rakor, peserta kegiatan berbeda daripada
hari sebelumnya. Unsur peserta berasal dari pimpinan Ormas dan lembaga yang ada
di Kabupaten Maros.
Kegiatan diisi dengan pemaparan terkait program Asta Cita Presiden
Prabowo, dalam bidang kesehatan, yaitu penurunan angka tuberkulosis (TB). Menurut
data, Indonesia termasuk peringkat kedua dunia dengan penderita TB setelah
Cina.
Dalam pemaparannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr. Muhammad Yunus, mengharapkan kerja sama
seluruh pihak untuk menyosialisasikan jika ada keluarga atau tetangga yang
terindikasi TB.
“Dengan gejala yang dapat diidentifikasi berupa batuk selama
dua minggu, terjadi penurunan berat badan, berkeringat tanpa beraktivitas pada
malam hari. Agar diarahkan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.”
Di akhir kegiatan, seluruh peserta Rakor mengisi matriks
peran bantu yang bisa dilaksanakan tiap sektor untuk menyukseskan eliminasi TB,
khususnya di Kabupaten Maros. (Retna)