Kemenag Pangkep Turut Sukseskan Temu Pendidik Nusantara XII, Melalui Pembicara Dan Karya Kaligrafi Mozaik MAS DDI Galla Raya Pangkep

Kontributor

Kemenag (Pangkep), 12 Juli 2025 – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan komitmennya dalam memajukan kualitas pendidikan dengan turut berpartisipasi aktif dalam perhelatan akbar Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII. Acara yang diinisiasi oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Pangkep ini berlangsung meriah di Ruang Pola Kantor Bupati Pangkep pada hari Sabtu, 12 Juli 2025.
Kegiatan yang merupakan buah kolaborasi antara KGBN Pangkep, Guru Belajar Foundation, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangkep ini dihadiri oleh ratusan pendidik dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga madrasah di bawah naungan Kemenag Pangkep, baik dari sekolah negeri maupun swasta.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, H.Muhammad Nur Halik. Kehadiran Kemenag Pangkep dalam acara ini menjadi sinyal kuat terjalinnya sinergi yang baik antara instansi pendidikan umum dan pendidikan agama di kabupaten tersebut. Kolaborasi ini dipandang esensial dalam upaya menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan berkualitas bagi seluruh peserta didik di Pangkep.
Acara TPN XII dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep, Drs. H. Asrul Asikin, yang mewakili Bupati Pangkep. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat para guru yang tak henti untuk belajar dan bergerak bersama demi kemajuan pendidikan.
Kementerian Agama Kab.Pangkep dalam hal ini turut menjadi bagian dari suksesnya acara Temu Pendidik Nusantara XII. Salah satu pembicara dari total 16 pembicara adalah Yulia Wahyuni, S.Sos., M.Pd yang merupakan guru dari Kemenag Pangkep, MAS DDI Galla Raya.
Materi kali ini bertemakan, “Dari Kelas ke Shopee : Hadir Untuk Murid, Bertumbuh Lewat Afiliasi. Dalam materinya, Yulia menegaskan bahwa menjadi guru adalah tentang memberi. Tapi untuk terus memberi, kita juga perlu bertumbuh. Afiliasi bukan sekadar penghasilan, tapi sebagai ruang belajar baru, ruang berkembang, tanpa meninggalkan ruang kelas.
”Saya bukan hanya sebagai pendidik, tapi juga sebagai pembelajar. Hadir untuk murid, bertumbuh lewat afiliasi. Praktik baik ini berangkat dari sebuah kenyataan yang mungkin juga dirasakan banyak guru antara pilihan hati untuk tetap mengabdi dan realita ekonomi yang menuntut lebih,” tegasnya.
“Harapannya, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi ruang bagi guru untuk meningkatkan kompetensi, berinovasi, dan saling menguatkan, dan semoga semakin banyak yang mendorong dari berbagai pihak yang mendorong terciptanya lingkungan belajar yang sehat, adaptif, dan peduli terhadap perubahan iklim,” tambahnya.
Dalam acara temu kali ini juga, patut juga dibanggakan adalah siswa dari MAS DDI Galla Raya yang turut mengikuti Pameran Karya Kaligrafi Mozaik dari kulit telur dengan memanfaatkan limbah dapur dari asrama yang sebagian besar menggunakan telur sebagai bahan konsumsi harian. Kaligrafi ini bukan hanya menjadi ekpresi seni, tetapi juga bentuk edukasi dak aksi nyata dalam mendaur sampah organik menjadi karya yang bernilai.
Partisipasi Kemenag Pangkep dalam kegiatan ini diharapkan dapat mendorong para guru madrasah untuk semakin aktif terlibat dalam komunitas-komunitas belajar dan mengadopsi praktik-praktik pembelajaran inovatif yang sejalan dengan tantangan zaman, demi mewujudkan generasi emas Pangkep yang cerdas dan berkarakter. (Rdtl)