Pangkajene (Kemenag Sidrap) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang menyelenggarakan kegiatan Penguatan 8 Program Prioritas (Asta Protas) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Acara ini berlangsung di aula Kantor Kemenag Sidrap dan dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Agama RI, H. Bunyamin Yafid, didampingi oleh Kepala Kantor Kemenag Sidrap, Subbagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Penyuluh Agama, perwakilan organisasi masyarakat, serta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Sidrap. Senin (1/9/25)

Dalam sambutannya, H. Bunyamin Yafid menyampaikan keprihatinannya atas kondisi sosial yang terjadi di Indonesia saat ini. Ia mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk menjadi "dokter" yang mengobati bangsa yang sedang menghadapi berbagai tantangan, dengan mengusung semangat “Kementerian Agama Peduli”.

Beliau juga menyoroti kepedulian Menteri Agama, H. Nasaruddin Umar, yang baru-baru ini menyempatkan diri hadir untuk bertakziah kepada korban demonstrasi di DPR Makassar, mewakili duka cita mendalam dari Presiden RI. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa Kemenag tidak hanya hadir di tengah masyarakat secara formal, tetapi juga secara emosional.

Selain membahas penguatan Asta Protas, H. Bunyamin menyoroti keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Dengan pengalamannya selama 25 tahun di bidang haji, termasuk sebagai CEO salah satu travel haji dan umrah terkemuka di Sidrap, ia menegaskan bahwa tahun 2025 adalah penyelenggaraan terbaik sepanjang sejarah.

“Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menggunakan delapan syarikah penerbangan untuk mengangkut jamaah haji. Tidak ada negara lain yang melakukannya. Ini adalah bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah,” ungkapnya.

Di sesi akhir, H. Bunyamin juga membahas tentang Kurikulum Cinta, sebuah inovasi pendidikan yang digagas oleh Menteri Agama, H. Nasaruddin Umar. Ia mengajak seluruh tenaga pendidik dan ASN Kemenag untuk memahami dan mensosialisasikan konsep Kurikulum Cinta secara tepat kepada masyarakat.

“Kurikulum Cinta bukan hanya tentang teori, tetapi bagaimana kita menanamkan nilai kasih, empati, dan toleransi di madrasah. Kita harus menjelaskan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para penyuluh, kepala seksi, dan perwakilan ormas berbagi pandangan untuk memperkuat implementasi Asta Protas di tingkat lokal. Kepala Kantor Kemenag Sidrap menyampaikan komitmen untuk mengawal 8 program prioritas ini agar berjalan optimal sesuai arahan Menteri Agama.(andina)