Kemenag Sulsel Upgrade Konpetensi Penghulu Agar KEREN, Profesional Dan Berintegritas

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL — Para penghulu di Sulawesi Selatan terus bergerak maju, menegaskan diri sebagai garda terdepan pelayanan umat yang tak hanya profesional, tetapi juga berintegritas tinggi. Semangat ini mengemuka dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penghulu Tahun 2025 yang digelar Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Bertempat di Hotel Aerotel Smile Makassar, kegiatan yang berlangsung dari 30 Juni hingga 2 Juli 2025 ini diikuti 32 peserta yang terdiri dari Pengurus APRI kabupaten/kota, Pengurus APRI Sulsel, dan perwakilan Bidang Urais. Tiga hari penuh, para penghulu digembleng untuk memperkaya wawasan, memperkuat jejaring, sekaligus memantapkan etos pengabdian demi masyarakat yang harmonis dan religius.
Menghadirkan delapan narasumber, mulai dari praktisi, akademisi, hingga pejabat Kementerian Agama, kegiatan ini menjadi ajang “upgrade” kompetensi yang sangat dinantikan. Sebab, peran penghulu saat ini tak lagi sekadar pencatat pernikahan, melainkan juga figur teladan moral, agen moderasi beragama, serta penjaga keharmonisan sosial.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, yang membuka kegiatan, menegaskan pentingnya transformasi penghulu menjadi sosok inspiratif bagi umat.
“Penghulu adalah simbol kehadiran negara dalam menjaga sakralitas pernikahan, sekaligus jembatan harmonisasi sosial. Jangan pernah lelah untuk belajar dan berinovasi, karena pelayanan yang berkualitas hanya lahir dari insan yang berilmu, berakhlak, dan berintegritas,” seru Kakanwil penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Bidang Urais, H. Abd. Gaffar, menekankan bahwa tuntutan masyarakat kini semakin kompleks. Penghulu dituntut adaptif, kreatif, dan solutif dalam merespons dinamika sosial yang terus berubah.
“Penghulu harus mampu menjadi problem solver, bukan sekadar petugas administratif. Kita ingin lahir penghulu yang tangguh, cerdas, serta siap membawa maslahat bagi umat,” ujarnya.
Mengusung tema “Mewujudkan Penghulu KEREN yang Profesional dan Berintegritas”, kegiatan ini sekaligus menanamkan spirit kerja yang terangkum dalam akronim KEREN, yaitu, Kredibel, Elegan, Religius, Enerjik, dan Normatif.
Spirit inilah yang diharapkan menjadi pegangan seluruh penghulu se-Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.
Tak sekadar belajar, momen ini juga menjadi ruang berharga untuk mempererat silaturahim dan memperkuat sinergi kelembagaan melalui Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI). Kebersamaan yang terjalin diharapkan melahirkan energi baru dalam pelayanan umat, membawa pulang semangat positif ke daerah masing-masing.
Dalam laporan panitia penutup, diharapkan kegiatan ini tak hanya menjadi rutinitas, melainkan momentum strategis untuk memperkuat karakter penghulu yang humanis, berwawasan luas, dan menjadi penggerak implementasi nilai-nilai keagamaan di masyarakat.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai tonggak sejarah untuk terus mengabdi dengan hati yang tulus, demi Sulawesi Selatan yang religius, harmonis, dan penuh keberkahan,” pungkas Kakanwil menutup sambutannya.
Dengan penghulu yang KEREN, masyarakat pun akan semakin yakin bahwa setiap layanan keagamaan hadir dengan kualitas terbaik — kredibel, elegan, religius, enerjik, dan selalu sesuai norma.(diah)