Kepala Kankemenag Bone Buka Raker PD. IPARI Bone 2025 Di Pesantren MHQ Togeo

Kontributor

Tonra, (Kemenag Bone) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, secara resmi membuka Rapat Kerja (Raker) Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD. IPARI) Kabupaten Bone Tahun 2025, Sabtu, 19 juli 2025, yang berlangsung khidmat di Pesantren MHQ Togeo, Desa Bulu-Bulu, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Raker ini mengangkat tema: “Peran Penyuluh Agama dalam Membangun Sinergitas yang Profesional, Berintegritas dan Berdampak”, dan dihadiri oleh seluruh penyuluh agama se-Kabupaten Bone.
Dalam sambutannya, Dr. H. Abdul Rafik menyampaikan apresiasi mendalam kepada pihak Pondok Pesantren MHQ Togeo atas kesediaannya menjadi tuan rumah kegiatan penting ini. Ia menekankan bahwa rapat kerja ini bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi sarana evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program kerja yang telah dirumuskan pada periode sebelumnya.
“Raker ini harus menjadi momentum reflektif: Berapa program yang sudah terlaksana? Mana yang belum? Dan mengapa? Ini menjadi cermin perbaikan ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa penyuluh agama harus terus meningkatkan kualitas diri dan kinerja agar berbanding lurus antara penghasilan dengan keberkahan tugas. Ia juga menyoroti pentingnya peran penyuluh dalam membangun moderasi beragama, menciptakan keharmonisan umat, serta memperkuat pemahaman Pancasila dan UUD 1945 dalam konteks sosial keagamaan.
Tak lupa, Ka.Kankemenag mengimbau agar penyuluh aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenai prosedur dan adab pernikahan yang benar sebagai bagian dari upaya preventif terhadap konflik rumah tangga.
Kegiatan dibuka dengan khidmat oleh MC Mariani (Penyuluh KUA Sibulue), dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Syahrir (KUA Palakka) dan doa pembuka oleh H. Muh. Irham (KUA Dua Boccoe). Dalam sambutannya, Ketua Panitia Agussalim (KUA Palakka) menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Raker yang kali ini dipadukan dengan nuansa wisata religi di lokasi yang asri.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Hj. Hajirah, selaku Perwakilan Seksi Bimas Islam yang membidangi bagian penyuluh, yang juga memberikan masukan-masukan strategis dalam pengembangan program kerja IPARI.
Ketua IPARI Kabupaten Bone, KM. Jumandar (Penyuluh KUA Ulaweng), menekankan pentingnya semangat kolektif dan kolaboratif dalam tubuh organisasi penyuluh.
“Kehadiran 90% penyuluh hari ini adalah bentuk nyata semangat kebersamaan yang harus terus dirawat. Kita butuh sinergi untuk menghadirkan program kerja IPARI yang sejalan dengan Asta Cita Kementerian Agama dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren MHQ Togeo, Ustadz Kamaluddin Marsus, dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan bangga atas kehadiran para penyuluh. Beliau bernostalgia tentang perjalanan dirinya sebagai mantan penyuluh agama, yang penuh tantangan dan kreativitas, termasuk dalam membangun pesantren tahfidz tanpa bantuan dana besar, namun dengan semangat keikhlasan dan inovasi.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sekretaris Panitia, Muhammad Ashar (Penyuluh KUA Dua Boccoe), pelaksanaan raker tahun ini mengacu pada hasil Rakerwil IPARI Sulawesi Selatan serta mengadaptasi program Asta Cita Kementerian Agama RI dan Asta Aksi Kanwil Kemenag Sulsel, yang dituangkan dalam pembentukan 8 Komisi:
-
Komisi A: Departemen Organisasi
-
Komisi B: Departemen Hubungan Lintas Sektoral dan Informasi Publik
-
Komisi C: Departemen Pengembangan SDM, Pendidikan, dan Pelatihan
-
Komisi D: Departemen Disiplin dan Etika Profesi
-
Komisi E: Departemen Sosial, Seni, dan Budaya
-
Komisi F: Departemen Pengembangan Profesi dan Penilaian Kerja
-
Komisi G: Departemen Hukum dan Advokasi
-
Komisi H: Departemen Bidang Moderasi Beragama
Setiap komisi diisi oleh perwakilan dari 27 KUA se-Kabupaten Bone, yang diharapkan mampu menghasilkan rumusan program kerja yang lebih tajam, terarah, dan berdampak luas.
Raker PD. IPARI Bone 2025 ini bukan hanya ajang evaluasi dan perumusan strategi, tetapi juga menjadi refleksi kolektif peran penyuluh sebagai ujung tombak transformasi sosial keagamaan di tengah masyarakat. Harapan besar disematkan oleh Kakan Kemenag Bone agar penyuluh terus menjadi agen moderasi, edukasi, dan solusi dalam kehidupan umat. (Ahdi)