Takalar (Kemenag Gowa) -- Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Gowa, Masniati, yang juga menjabat sebagai Ketua II Pimpinan Wilayah (PW) IPARI Sulawesi Selatan, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pembinaan Pemahaman Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Penyuluh Agama Islam yang digelar di Kabupaten Takalar, Rabu (10/9/2025) kemarin. 

Dalam pemaparannya, Dr. Masniati menegaskan bahwa Penyuluh Agama Islam memiliki peran yang strategis di tengah masyarakat.

“Penyuluh bukan hanya sekadar menyampaikan pesan-pesan agama, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam memperkuat moderasi beragama, membina umat, dan mendukung pembangunan berbasis nilai-nilai keagamaan," tutur Masniati. 

"Olehnya, penting sekali memahami tugas pokok dan fungsinya, demi keberlanjutan jenjang karir ketingkat yang lebih tinggi dari jabatannya sebagai penyuluh agama Islam, " tambah PAI KUA Somba Opu itu. 

Ia juga mendorong agar para penyuluh meningkatkan profesionalitas dan sinergi dalam menjalankan tugas.

“Pemahaman terhadap tupoksi sangat penting, karena dari situlah kita dapat bekerja lebih terarah, terukur, dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat," ungkapnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, 10 item tupoksi tertuang dalam Kepdirjen Bimas Islam No 637 tahun 2024 yang pelaporannya berakhir di bulan Desember 2025. Selanjutnya penyuluh Agama Islam harus berpedoman pada kepdirjen Penerangan Agama Islam No. 794 tahun 2025.

Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam se-Kabupaten Takalar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas, profesionalitas, dan kolaborasi dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Acara berlangsung dengan suasana khidmat dan interaktif, ditandai dengan sesi tanya jawab yang memberikan ruang bagi peserta untuk menggali lebih dalam terkait tupoksi penyuluh.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Takalar, Misbahuddin yang sekaligus menyampaikan sambutan pembukaan. Turut hadir pula Sekretaris Umum PW IPARI Sulsel, Muhammad Nasir, serta Sekretaris V, Fatmawati.(niamas/OH)