Daerah

Kota Makassar Catat Sejarah: Launching Kurikulum Berbasis Cinta Digelar Bersama Menteri Agama RI

Foto Kontributor
Muhammad Imran

Kontributor

Sabtu, 26 Juli 2025
...

Makassar (Kemenag Makassar) – Kota Makassar menjadi saksi peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, dalam sebuah momen bersejarah yang digelar di Aula Asrama Haji Sudiang, Kamis (24/7/2025).


Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI ini dihadiri oleh para pejabat pusat dan daerah, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Islam, para Kepala Kanwil Kemenag se-Indonesia, para Kabid Penmad se-Sulawesi Selatan, dan para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel.


Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, H. Irman, hadir bersama jajaran untuk mengikuti secara langsung peluncuran kurikulum yang dianggap sebagai terobosan baru dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.


“Ini adalah sejarah bagi Kota Makassar. Sebuah kehormatan karena kegiatan nasional ini diluncurkan langsung oleh Menteri Agama RI di kota kita tercinta. Kurikulum Berbasis Cinta ini menandai semangat baru dalam pendidikan yang menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang,” ujar H. Irman.


Dalam sambutannya, Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar menekankan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta bukan sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, namun menghidupkan nilai-nilai cinta, kebersamaan, dan tanggung jawab ekologis sejak dini—mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.


"Kita ingin membentuk hegemoni sosial yang lebih harmonis, dengan menitikberatkan pada titik temu, bukan perbedaan. Jangan sampai kita mengajarkan agama tapi tanpa sadar menanamkan kebencian,” tegas Menteri Nasaruddin.


Menurut beliau, lahirnya Kurikulum Berbasis Cinta dilandasi oleh keprihatinan atas berbagai krisis kemanusiaan yang berulang. Ia meyakini pendidikan adalah pintu masuk utama untuk menciptakan perubahan sosial yang damai dan berkelanjutan.


Kurikulum ini diharapkan mencetak generasi yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, serta menjadikan cinta sebagai prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.


Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default